Belum Usai Ukraina, Rusia di Ambang Perang Saudara dengan Belarusia Kata Intelijen Kyiv

- 18 Desember 2022, 11:05 WIB
Bendera Rusia.
Bendera Rusia. /Pixabay/IGORN/

PR DEPOK - Belum selesai invasi yang dilakukan di Ukraina, Rusia di ambang perang saudara dengan negara Belarusia.

Sumber menunjukkan tentara Rusia telah membuat marah sekutu Belarusia karena melakukan penghinaan yang bermuatan etnis terhadap mereka.

Konflik besar antara pasukan Belarusia dan Rusia terancam pecah karena 'ketegangan yang tidak terkendali' antara kedua pihak.

Baca Juga: Usai Rusia Serang Infrastruktur Energi Ukraina hingga 50 Persen, Keadaan Darurat Listrik Dicabut

Beberapa minggu terakhir terlihat peningkatan spekulasi bahwa Vladimir Putin bermaksud untuk melancarkan serangan lain ke Kyiv dari Belarusia.

Militer Rusia terus memindahkan pasukan ke negara tetangganya itu untuk melancarkan rencara yang telah dibuat.

Pusat perlawanan Ukraina mengatakan pada 25 November 2022 lalu, sekira 12.000 pasukan Rusia ditempatkan di Belarusia.

Intelijen militer Ukraina, GUR, juga mengklaim pada bulan September bahwa Lukashenko bersiap untuk menampung sebanyak 20.000 wajib militer Rusia yang dimobilisasi.

Baca Juga: Jenderal Ukraina Ungkap Rusia Inginkan Perang yang Berkepanjangan: untuk Merebut Semua Wilayah Negara

Pasukan Rusia saat ini sedang menjalani langkah mereka oleh instruktur militer Belarusia di 230th Combined Arms Obuz-Lesnovsky Training Ground di Brest.

Mereka juga menerima instruksi di pangkalan militer yang terletak di dekat Mozyr, Gomel, dan Mogilev.

Namun, ketegangan dilaporkan meningkat antara Rusia dan tuan rumah Belarusia mereka dan mengancam akan menjadi konflik besar.

Sumber menunjukkan tentara Rusia telah membuat marah rekan-rekan Belarusia mereka dengan menggunakan penghinaan yang bermuatan etnis terhadap mereka.

Baca Juga: Temukan Sel Tahanan untuk Anak-anak Usai Kherson Ditinggalkan Rusia, Ukraina: Dua Ruang Penyiksaan

"Ketegangan antara militer kedua negara juga meningkat di Belarusia," kata intelijen Ukraina.

"Banyak situasi konflik terkait dengan preseden sikap menghina militer Rusia terhadap Belarusia," tuturnya lagi.

Dikatakan jika polisi militer Republik Serbia bahkan tak sanggup menahan perilaku ilegal yang dilakukan orang Rusia.

Intelijen Ukraina mengaku mendapat laporan khusus yang disampaikan langsung oleh perwira senior SSR berdasarkan keluhan prajurit.

Baca Juga: Lakukan Serangkaian Latihan Militer, Belarusia Siap Bergabung dengan Rusia dalam Perang di Ukraina?

Orang-orang Rusia dilaporkan menunjukkan perilaku dan ekspresi meremehkan terhadap pihak Belarusia.

"Khususnya, menggunakan hinaan berdasarkan ciri etnis," kata intelijen Ukraina menjelaskan

"Jumlah preseden berkembang pesat, yang mengarah pada peningkatan ketegangan yang tidak terkendali di Belarusia," ucapnya menambahkan.

Laporan lebih lanjut menunjukkan semakin banyak perwira Belarusia yang tidak senang dengan kepemimpinan politik-militer negara mereka atas kemungkinan terlibat dalam perang Putin.

Baca Juga: Kecewa Tak Direspons Monarki, Harry dan Meghan Markle Tuntut Permintaan Maaf untuk 'Nasib' Mereka

Lukashenko dilaporkan semakin mendapat tekanan untuk mengirimkan pasukan ke Ukraina dan tampaknya sedang mempersiapkan pasukannya untuk ditempatkan.

Militer Belarusia diyakini telah menyusun 10.000 wajib militer selama musim gugur dan ada laporan baru-baru ini bahwa dokter Belarusia telah menerima surat panggilan mereka.

Langkah menuju kesiapan tempur telah memicu reaksi di antara bagian-bagian tentara Lukashenko, menurut Staf Umum Ukraina.

Dalam sebuah unggahan di media sosial Facebook, mereka menuliskan ketidakpuasan yang terjadi terkait aktivitas kepemimpinan militer dan politik Belarusia.

Baca Juga: Kembali Diserang Rusia, Aliran Listrik di Kota Pelabuhan Ukraina Terputus

"Ada ketidakpuasan yang meningkat terhadap aktivitas kepemimpinan militer dan politik Belarusia di antara tentara dinas perbatasan dan angkatan bersenjata negara ini, karena ancaman menyeret republik ke dalam perang dengan Ukraina," kata salah satu tentara Belarusia pada 7 Desember 2022 lalu.

Analis militer melaporkan bahwa pasukan Lukashenko telah melakukan pemeriksaan kesiapan tempur pasukannya pada 13 Desember 2022.

"Belarus memainkan peran kunci yang memungkinkan dalam serangan Rusia terhadap Kyiv mulai 24 Februari 2022," tuturnya.

Meski begitu masih belum ada pernyataan secara resmi di antara pihak Rusia dan Belarusia terkait kondisi panas yang terjadi di pasukan mereka.***

 

Editor: Rahmi Nurfajriani

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah