Proses infeksi tersebut biasanya dapat terjadi ketika seseorang berenang, menyelam, atau bahkan ketika mencelupkan kepala ke dalam air tawar.
Dalam beberapa kasus, ditemukan bahwa orang terinfeksi Naegleria Fowleri ketika membersihkan lubang hidungnya dengan air yang terkontaminasi.
Sampai saat ini, para ilmuwan belum menemukan bukti penyebaran Naegleria Fowleri melalui uap air atau tetesan aerosol.
Begitu Naegleria Fowleri masuk ke otak, ia menghancurkan jaringan otak dan menyebabkan infeksi berbahaya yang dikenal sebagai meningoencephalitis amuba primer (PAM), menurut CDC.
CDC mengatakan tanda-tanda pertama PAM mulai muncul dalam satu hingga 12 hari setelah infeksi.
Pada tahap awal, gejala infeksi Amoeba Pemakan Otak mungkin mirip dengan meningitis, yaitu sakit kepala, mual, dan demam.
Pada tahap selanjutnya, seseorang dapat menderita leher kaku, kejang, halusinasi, bahkan koma.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Rahasia Batin Anda Dapat Diketahui Melalui Gambar Gaun yang Dipilih
Badan kesehatan masyarakat AS juga mengamati bahwa infeksi menyebar dengan cepat dan rata-rata menyebabkan kematian dalam waktu sekitar lima hari.