“Kami tidak akan menerima jalur kriminalitas untuk melakukan pertarungan politik di Brasil. Penjahat diperlakukan seperti penjahat,” tambahnya.
Dalam konferensi pers pada Minggu malam, Menteri Hubungan Kelembagaan Alexandre Padilha juga mengumumkan bahwa bangunan akan diperiksa untuk bukti termasuk sidik jari dan gambar pengawasan untuk meminta pertanggungjawaban orang.
Dia mengatakan bahwa para perusuh tampaknya bermaksud untuk memicu kerusuhan serupa di seluruh negeri.
Insiden tersebut telah dibandingkan dengan serangan 6 Januari 2021 di Capitol Amerika Serikat, yang melihat massa pendukung mantan Presiden AS Donald Trump menyerbu legislatif dalam upaya untuk menghentikan Kongres mengesahkan kemenangan pemilihan Presiden Joe Biden.
Itu juga memicu kecaman global, termasuk dari para pemimpin Kanada, AS dan Meksiko, yang bertemu untuk pembicaraan trilateral di Mexico City minggu ini.
"Kami mendukung Brasil karena melindungi institusi demokrasinya," Perdana Menteri Justin Trudeau dan Presiden Biden dan Andres Manuel Lopez Obrador mengatakan dalam pernyataan bersama yang dibagikan oleh Gedung Putih.***