PR DEPOK - Pemerintah Jepang menyoroti angka kelahiran yang kembali anjlok di negara tersebut pada tahun 2022 silam.
Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida melaporkan hasil perhitungan kasar pemerintah terkait angka kelahiran di Negeri Matahari Terbit yang kembali mengalami penurunan tahun lalu.
Diperkirakan, angka kelahiran di negara Jepang tahun 2022 tidak sampai di angka 800.000 alias kembali anjlok dari tahun 2021 yang mana pemerintah mencatat ada sekitar 811.600 bayi yang lahir.
PM Kishida lantas menyatakan kekhawatiran pemerintah dan menyebut bahwa Jepang terancam bakal gagal berfungsi sebagai negara khususnya dalam sektor sosial dan ekonomi.
"Tahun lalu (2022), angka kelahiran turun di bawah 800.000, menurut perkiraan kasar," ujar Kishida dalam pidatonya di hadapan Parlemen.
“Jepang berada di ambang pertanyaan 'apakah kita dapat terus berfungsi sebagai masyarakat,” sambungnya seperti dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari The Guardian.
Sebagai negara dengan ekonomi terbesar di dunia, masyarakat Jepang menjadi tulang punggung perekonomian raksasa yang dimiliki negara.
Baca Juga: Cara Cek Penerima Bansos BPNT Januari 2023 Lewat HP, Bantuan Rp200.000 Siap Cair