"Begitu dia (Erdogan) membiarkan Swedia bergabung dengan NATO, saya berjanji tidak akan membakar Al-Quran di luar Kedutaan Besar Turki. Namun jika tidak, saya akan melakukannya setiap hari Jumat, pukul 2 siang," ujarnya.
Sebelum pernyataan itu disampaikan, Swedia dan Finlandia diketahui telah berusaha untuk bergabung dengan aliansi militer di tengah perang di Ukraina.
Namun aksesi mereka tersebut membutuhkan persetujuan dari semua anggota NATO, dan Turki telah mengindikasikan akan memblokir tawaran Swedia.
Baca Juga: Terbaru! 18 Link Twibbon Harlah 1 Abad NU 2023 Gratis, Segera Gunakan dan Unggah di Medsos
Hal itu terlihat bahkan sebelum Rasmus Paludan melakukan aksi protes pembakaran Al-Quran, yaitu di mana Ankara sempat mendesak kedua negara untuk menindak kelompok bersenjata Kurdi yang dianggap sebagai teroris.
Pascaprotes yang dilakukan Rasmus Paludan, Kementerian Luar Negeri Turki langsung memanggil duta besar Denmark untuk menyampaikan sikap.
"(Kami) mengutuk keras izin yang diberikan (pemerintah Swedia) untuk tindakan provokatif yang jelas merupakan kejahatan rasial," ucap perwakilan dari Anadolu Agency milik pemerintah Turki.
Baca Juga: Lirik Lagu Farewell Neverland - TXT dengan Terjemahan Bahasa Indonesia
Menurut Duta Besar Turki, sikap Denmark yang mengizinkan aksi Rasmus Paludan tersebut tidak bisa diterima dan berharap izin tersebut dicabut.
Bahkan Kementerian Luar Negeri Turki mengeluarkan pernyataan yang menyebut Rasmus Paludan sebagai penipu yang membenci Islam.