Hari Ini dalam Sejarah: Meledaknya Challenger hingga Awal Terjadinya Perang Dunia I di Tanggal 28 Januari

- 28 Januari 2023, 17:37 WIB
ilustrasi perang.
ilustrasi perang. /Ilustrasi Pixabay/

PR DEPOK – Simak beragam peristiwa yang pernah terjadi di tanggal 28 Januari. Mulai dari meledaknya Challenger, rekaman mendadak We Are The World, hingga awal terjadinya Perang Dunia I.

Peristiwa berikut masing-masing memiliki alur kisah menarik hingga yang mengharukan dan layak untuk diketahui.

Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari History, berikut berbagai peristiwa dalam sejarah yang terjadi pada tanggal 28 Januari.

- 28 Januari 1986: Pesawat Ulang-alik Challenger Meledak Setelah Lepas Landas

Tanggal 28 Januari 1986, tepatnya pada Pukul 11.38 waktu setempat, pesawat ulang-alik Challenger lepas landas dari Cape Canaveral, Florida dan Christa McAuliffe seorang warga sipil Amerika Serikat pertama yang melakukan perjalanan ke luar angkasa.

Baca Juga: Simak Sejarah BUMN Tertua di Indonesia Lengkap dengan Sejarahnya 

McAuliffe, seorang guru studi sosial sekolah menengah berusia 37 tahun dari New Hampshire, memenangkan kompetisi yang membuatnya mendapat tempat di antara tujuh anggota kru Challenger.

Ia menjalani pelatihan ulang-alik selama berbulan-bulan, tetapi sejak 23 Januari, ia terpaksa menunggu selama enam hari karena peluncuran Challenger berulang kali tertunda karena alasan cuaca dan masalah teknis. Akhirnya, pada 28 Januari, pesawat ulang-alik lepas landas.

Dalam waktu 73 detik kemudian, ratusan orang di darat termasuk keluarga Christa, menatap dengan tak percaya saat menyaksikan pesawat ulang-alik itu pecah menjadi kepulan asap dan api. Jutaan lainnya melihat tragedi memilukan itu yang disiarkan secara langsung di televisi.

Dikabarkan tidak ada awak yang selamat dan tragedi Challenger adalah kecelakaan pesawat ulang-alik besar pertama yang pernah terjadi.

Baca Juga: Hari Ini dalam Sejarah: Ada Dracula Killer, Simak Apa Saja yang Terjadi di Tanggal 27 Januari

Sebagai buntut dari tragedi tersebut, Presiden Ronald Reagan menunjuk sebuah komisi khusus untuk menentukan apa yang salah dengan Challenger dan mengembangkan langkah-langkah perbaikan di masa depan.

Komisi kepresidenan yang dipimpin oleh mantan menteri luar negeri, William Rogers dan mantan astronot, Neil Armstrong bersama mantan pilot penguji, Chuck Yeager.

Investigasi menentukan bahwa tragedi tersebut disebabkan oleh kegagalan segel "O-ring" di salah satu dari dua roket berbahan bakar padat. Cincin-O elastis tidak merespons seperti yang diharapkan karena suhu dingin pada saat peluncuran, sehingga terjadi rangkaian peristiwa yang mengakibatkan kerugian besar.

Akibatnya, NASA tidak mengirim astronot ke luar angkasa selama lebih dari dua tahun karena harus mendesain ulang sejumlah fitur pesawat ulang-alik.

Baca Juga: 27 Januari Memperingati Apa? Simak Sejarah Hari Holocaust Internasional tuk Mengenang Korban Nazi

Pada bulan September 1988, penerbangan pesawat ulang-alik dilanjutkan dengan suksesnya peluncuran Discovery. Sejak saat itu, pesawat ulang-alik telah melakukan berbagai misi penting, seperti perbaikan dan pemeliharaan Teleskop Luar Angkasa Hubble dan pembangunan Stasiun Luar Angkasa Internasional.

Pada tanggal 1 Februari 2003, bencana pesawat ulang-alik kedua menggegerkan Amerika Serikat ketika Columbia hancur saat masuk kembali ke atmosfer bumi. Semua penumpang dinyatakan tewas.

Terlepas dari kekhawatiran bahwa masalah yang menjatuhkan Columbia belum ditangani secara memuaskan, penerbangan pesawat ulang-alik dilanjutkan pada 26 Juli 2005, ketika Discovery kembali dimasukkan ke orbit.

Program Space Shuttle secara resmi berakhir pada 31 Agustus 2011 setelah misi terakhirnya, STS-135 diterbangkan oleh Atlantis, pada Juli 2011.

Baca Juga: Sejarah Hari Peringatan Holocaust Sedunia pada 27 Januari 2023

- 28 Januari 1985: Bintang Musik Berkumpul untuk Merekam "We Are the World"

Instruksi khusus yang dikirimkan Quincy Jones kepada beberapa lusin bintang Pop yang diundang untuk berpartisipasi dalam rekaman "We Are the World".

Jones adalah produser rekaman yang berhasil menjual lebih dari 7 juta eksemplar dan mengumpulkan lebih dari 60 juta dolar Amerika Serikat untuk bantuan kelaparan di Afrika.

Namun sebelum We Are the World dapat mencapai prestasi tersebut dan harus merekamnya dalam kaset, bukanlah prestasi yang dicapai dengan mudah, mengingat jumlah artis besar yang dijadwalkan untuk berpartisipasi tidaklah sedikit.

Dengan hanya satu kesempatan untuk mendapatkan rekaman seperti yang diinginkannya, Jones bersama penulis lagu, Michael Jackson dan Lionel Richie mengadakan sesi rekaman maraton "We Are the World" sekitar pukul 10 malam, tepat pada malam tanggal 28 Januari 1985, segera setelah berakhirnya upacara Penghargaan Musik Amerika yang diadakan hanya beberapa mil jauhnya.

Baca Juga: 25 Januari Memperingati Apa? Ada Hari Gizi Nasional, Ini Sejarah Peringatan dan Link Twibbon Merayakannya

Penyanyi/aktor/aktivis, Harry Belafonte adalah pemrakarsa peristiwa yang mengarah pada rekaman We Are the World. Terinspirasi oleh kesuksesan baru-baru ini dari "Do They Know It's Christmas?", yaitu rekaman amal yang terjual hingga jutaan oleh Band Aid kolektif Inggris-Irlandia, Belafonte yang mengajak Richie, Jackson, dan Jones untuk membantunya mengatur respons Amerika dengan nama "USA for Africa."

Richie dan Jackson menulis lagu tersebut selama beberapa hari di bulan Januari dan manager Belafonte, Ken Kragen, yang kemudian menjabat sebagai President of the USA for Africa Foundation, suatu organisasi nirlaba yang mengelola keuntungan dari We Are the World muncul dengan rencana untuk mengadakan sesi pada malam AMA, dan menjamin bahwa nama-nama besar dan dalam jumlah besar dapat berpartisipasi.

Di antara 45 bintang yang bernyanyi di We Are the World malam itu, adalah tokoh-tokoh besar di era 80-an seperti Cyndi Lauper dan Huey Lewis, bintang country seperti Kenny Rogers dan Willie Nelson, ikon Pop seperti Smokey Robinson, Tina Turner, dan Paul Simon, hingga Stevie Wonder, Ray Charles, dan Bob Dylan.

 

Di studio malam itu juga dihadiri oleh setengah dari keluarga Jackson, satu orang Irlandia (Bob Geldof, co-organizer dari Band Aid) dan satu komedian Kanada, Dan Aykroyd.

Ego mereka sepenuhnya terkendali, dapat menyelesaikan rekaman paduan suara dan solo sebelum matahari terbit pada tanggal 29 keesokan hari, yang akhirnya We Are the World berada di toko dan di gelombang radio dalam lima minggu kemudian.

- 28 Januari 1915: Jerman Menenggelamkan Kapal Dagang Amerika

Tindakan pertama Jerman terhadap perkapalan Amerika di laut lepas, yaitu kapten kapal penjelajah negara ini memerintahkan penghancuran William P. Frye, sebuah kapal dagang Amerika.

William P. Frye, barque baja bertiang empat yang dibangun di Bath, Maine, pada tahun 1901 dan dinamai oleh senator terkenal, Maine William Pierce Frye (1830-1911) sedang dalam perjalanan ke Inggris dengan muatan berisi gandum.

 

Pada 27 Januari, kapal itu dicegat oleh kapal penjelajah Jerman di Samudra Atlantik Selatan, tepatnya di lepas pantai Brasil dan diperintahkan untuk membuang muatannya sebagai barang selundupan.

Ketika awak kapal Amerika gagal memenuhi perintah ini, keesokan harinya kapten Jerman memerintahkan untuk menghancurkan kapal. Sebagai kapal dagang Amerika pertama yang kalah dari agresi Jerman selama Perang Besar, insiden William P. Frye memicu kemarahan banyak orang di Amerika Serikat.

Permintaan maaf pemerintah Jerman dan pengakuan atas serangan itu sebagai kesalahan tidak banyak meredakan kemarahan Amerika, yang meningkat secara eksponensial ketika pasukan Jerman mentorpedo dan menenggelamkan kapal laut milik Inggris, Lusitania pada 7 Mei 1915 dan menewaskan lebih dari 1.000 orang, termasuk 128 orang Amerika.

 

Amerika Serikat di bawah Presiden Woodrow Wilson, menuntut ganti rugi dan diakhirinya serangan Jerman terhadap semua kapal penumpang dan juga kapal dagang yang tidak bersenjata. Terlepas dari jaminan awal Jerman untuk tujuan itu, serangan terus berlanjut.

Pada awal Februari 1917, ketika Jerman mengumumkan kembalinya perang kapal selam tak terbatas, Amerika Serikat memutuskan hubungan diplomatik dengan negara tersebut.

Pada akhir Maret, Jerman telah menenggelamkan beberapa kapal penumpang lagi bersama orang Amerika di dalamnya dan Wilson menghadap Kongres untuk meminta deklarasi perang pada 2 April, yang dibuat empat hari kemudian. Kapal Amerika pertama tiba di Eropa dalam waktu seminggu, menandai akhir yang menentukan dari kenetralan Amerika Serikat.

Hal tersebut inilah yang memicu awal terjadinya Perang Dunia I, karena Jerman menyerang kapal dagang Amerika.***

Editor: Rahmi Nurfajriani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x