Dia diberikan kewarganegaraan Ukraina pada bulan Juni setelah secara terbuka mengecam invasi Rusia, menyebut perang sebagai "kejahatan" dan Ukraina sebagai korbannya.
8 hari setelah menginvasi Ukraina pada Februari lalu, Rusia mengesahkan undang-undang yang menetapkan hukuman penjara hingga 15 tahun bagi mereka yang terbukti dengan sengaja menyebarkan berita "palsu" tentang militer Rusia.
Sejak saat itu, Rusia memblokir akses ke situs-situs berita yang mempublikasikan konten yang bertentangan dengan garis resmi Moskow dalam konflik tersebut.
Sementara itu, puluhan kantor berita Rusia dan internasional telah meninggalkan negara itu.***