Network
PR DEPOK – Seorang tentara Rusia telah membeberkan realitas kehidupan di garis depan perang di Ukraina, hampir satu tahun setelah Presiden Vladimir Putin menuntut pasukannya menginvasi tetangganya.
Sejak invasi pertama kali dimulai, banyak laporan yang beredar tentang diet yang terpaksa dijalani oleh orang-orang bawahan Putin.
Dan pada satu tahap, ia menunjukkan bagaimana tentara Rusia bertahan hidup dengan kentang, bawang, dan hanya itu.
Dan tampaknya setelah setahun penuh, hampir tidak ada yang berubah.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Lihat Hati atau Pasangan? Tentukan Apakah Kamu Sensitif dan Penyayang dari Gambar
Berbicara kepada outlet berita pro-Kremlin Rusia Moskovskij Komsomolets, seorang tentara yang hanya dikenal sebagai Sedoy berbicara secara terbuka tentang kondisi tersebut.
“Tidak ada waktu untuk memasak, kamu tidak bisa terganggu,” ungkapnya, seperti dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Daily Star.
“Kami mengambil makanan kaleng, mie instan, bubur dalam toples, sesuatu yang bisa dipanaskan di atas kompor gas atau kompor kecil.
Baca Juga: Persib Tumbangkan PSS 2-0, Maung Bandung Kembali ke Puncak Klasemen BRI Liga 1
“Teh, kopi, coklat, roti, mayones, selama lima hari,” ia menambahkan.
Menurutnya, ia dan rekan-rekannya berusaha untuk tidak terlalu banyak makanan, karena kami harus membawa sesuatu sendiri.
Pembakar "roket", tambahnya, disebut demikian karena merupakan sesuatu yang menyala "kuat", yang menyebabkan api keluar darinya.
Baca Juga: 3 Cara Manis untuk Perkuat Hubungan dengan Pasangan di Hari Valentine, Hindari juga Hal Ini!
Dia menambahkan bahwa itu seperti dari mesin pesawat terbang.
Tidak jelas persis apa mesin itu, tetapi gambar-gambar yang muncul menunjukkan sejenis mesin pembakar Bunsen darurat yang menyerupai bagian belakang roket.
Tentara itu juga mengklaim bahwa mereka mengadakan BBQ untuk rekan-rekannya pada hari ulang tahun mereka, dan kadang-kadang pergi keluar dan membuat salad jika memungkinkan.
Invasi Rusia ke Ukraina sudah hampir satu tahun, yang dimulai pada 24 Februari 2022 lalu. Agar memenangkan perang, Rusia mengirimkan banyak tentaranya ke garis depan.***
