Sementara itu, Abdul Salam al-Mahmoud, seorang Suriah di kota utara Atareb menggambarkan gempa saat itu sangat dahsyat.
"Itu seperti kiamat. Dingin sekali dan ada hujan lebat, dan orang-orang perlu diselamatkan," ujarnya.
Gempa tersebut merupakan yang terbesar yang tercatat di seluruh dunia oleh Survei Geologi AS sejak gempa di Atlantik Selatan yang terpencil pada Agustus 2021.
Baca Juga: BLT Rp750.000 Cair Februari 2023 untuk Anak Usia 0-6 Tahun, Cek Penerima Bansos Kemensos Sekarang!
Di Turki, jumlah korban tewas mencapai 2.316, kata Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat (AFAD), menjadikannya gempa paling mematikan di negara itu sejak gempa dengan kekuatan yang sama pada tahun 1999 menghancurkan wilayah Laut Marmara timur yang berpenduduk padat di dekat Istanbul, menewaskan lebih dari 17.000 orang.***