Baca Juga: Fakta Gempa Turki dan Suriah, serta Perkiraan Ahli Soal Gempa Susulan dalam Beberapa Hari Mendatang
Media sosial Turki dipenuhi dengan postingan orang-orang yang mengeluhkan kurangnya upaya pencarian dan penyelamatan di provinsi mereka.
Pejabat tidak merilis pernyataan segera tentang pemblokiran Twitter.
Tetapi mereka telah berulang kali mengeluarkan peringatan tentang penyebaran informasi yang salah sebelum pemilihan penting 14 Mei di mana Erdogan akan mencoba memperpanjang kekuasaannya selama dua dekade.
Pemimpin oposisi dan selebritas Turki memperingatkan bahwa ketidakhadiran Twitter mengancam akan mengganggu upaya penyelamatan dan pekerjaan bantuan kemanusiaan.
"Mari kita hentikan aib ini segera. Kami tahu semua yang mereka coba sembunyikan," kata pemimpin oposisi utama partai CHP sekuler Kemal Kilicdaroglu.
Ketua oposisi nasionalis Partai Iyi Meral Aksener mengatakan Twitter diperlukan untuk menyampaikan kebutuhan para korban gempa.
Kedua pemimpin itu memimpin aliansi enam partai yang mencoba menyepakati satu calon presiden untuk mencalonkan diri melawan Erdogan.
Tetapi keputusan nyata pemerintah untuk memblokir Twitter di tengah krisis nasional yang mendalam bergema jauh melampaui ranah politik Turki.