Prancis akan Memberlakukan Pembatasan Pemakaian Air Setelah Alami Kekeringan

- 23 Februari 2023, 19:42 WIB
Ilustrasi. Prancis dikabarkan alami musim dingin terkering.
Ilustrasi. Prancis dikabarkan alami musim dingin terkering. /Gabriela Palai/Pexels

PR DEPOK - Di tengah mengeringnya kanal-kanal di Venesia, Italia, kini Prancis juga menghadapi krisis lingkungan hidup, secara khusus kekeringan.

Sekarang Prancis sedang mempersiapkan peraturan pembatasan penggunaan air di beberapa daerahnya pada Maret.

Hal tersebut merupakan langkah politik yang langka setelah musim dingin terkering 64 tahun yang lalu, kata Menteri Lingkungan Hidup Christophe Bechu, dikutip oleh depok.pikiran-rakyat.com, Kamis, 23 Februari 2023.

Prancis telah mencatat hujan tidak turun selama 32 hari, kata peramal cuaca Meteo-France.

Baca Juga: Link Nonton dan Spoiler Drakor The Heavenly Idol Episode 4, Lengkap dengan Jadwal Tayangnya

Penyiraman dan irigasi sudah dibatasi di 87 kota bagian selatan. Padahal, kebijakan ini biasa terjadi pada musim panas bukan pada musim dingin.

Kebijakan ini akan dibahas dalam pertemuan dengan pejabat pada Jumat dan Senin, kata Bechu.

"Ini belum pernah terjadi sebelumnya" pada tahun ini, kata Menteri kepada lembaga informasi Franceinfo. "Prancis dalam keadaan siaga."

Bechu tidak menjabarkan langkah-langkah yang akan dilakukan, tetapi ia menekankan bahwa langkah-langkah tersebut bersifat "lunak".

Baca Juga: Makan Malam Bersama Sir Alex Ferguson, Erik ten Hag Bahas apa? Simak Pernyataannya

Itu juga akan dikerjakan berdasarkan kasus demi kasus bila memang diperlukan di daerah tertentu guna menghindari langkah-langkah darurat yang cenderung keras saat jelang musim panas.

Sebagai contoh, pengisian kolam renang dapat dibatasi di beberapa wilayahnya, tegasnya.

Persediaan hidro di prancis cukup rendah dibandingkan dengan tahun lalu, mungkin terendah kedua dalam sepuluh tahun terakhir, dan jumlah salju di pegunungan Alpen juga rendah dibandingkan dengan tahun 2022, adalah tahun yang sangat kering.

"Secara keseluruhan, kami memperkirakan produksi tenaga air yang rendah dan tingkat sungai yang lebih rendah untuk musim semi dan panas," kata Jean-Paul Harreman, Direktur Konsultan EnAppSys BV.

Baca Juga: Rincian Plafon KUR BRI 2023: Berapa Banyak Dana yang Dapat Anda Ajukan? Simak Infonya

Meteo-France mengatakan bahwa curah hujan selama 3 bulan ke depan akan sangat penting untuk mengembalikan air tanah dan sungai-sungai ke level normal jelang musim panas.

Sejak Agustus 2021, pada semua bulan kecuali 3 bulan alami defisit hujan.

Para petani di sektor pertanian terbesar di Uni Eropa sedang mengamati untuk melihat apakah hujan Scone yang diperkirakan akan turun mulai Rabu akan mengurangi kekeringan menjelang musim tanam/musim semi.

Sementara tanaman sereal yang ditanam sebelum musim dingin tetap dalam kondisi baik. Menurut Kantor Pertanian France AgriMer, ada kekhawatiran tanaman yang ditanam pada musim semi seperti jagung dan bit gula dapat mengalami kacau, seperti kekeringan pada kemarau tahun lalu.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 24 Februari 2023: Aries Dapat Keuntungan Besar, Sagitarius Beranilah

Menurut Serikat petani FNSEA bahwa Kekeringan tersebut membuat para petani meningkatkan penanaman tanaman musim dingin seperti gandum dan menyisakan sedikit ruang bagi varietas musim semi tahun ini.

"Para petani telah menyesuaikan cara tanam mereka," kata Presiden FNSEA Christiane Lambert kepada pers pada Selasa lalu.***

Editor: Dini Novianti Rahayu

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah