Hubungan Kian Memanas, AS Paksa Tiongkok Tutup Konsulat Houston Usai Curi Kekayaan Intelektual

- 23 Juli 2020, 16:17 WIB
AS mintaTiongkok tutup konsulat di Houston.
AS mintaTiongkok tutup konsulat di Houston. /

PR DEPOK - Hubungan diplomatik antara Amerika Serikat dan Tiongkok semakin memburuk setelah Washington memerintahkan Beijing untuk menutup kantor konsulat mereka di Houston paling lambat Jumat, 24 Juli 2020 atau dalam waktu 72 jam dari sekarang.

Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, mengatakan keputusan itu diambil karena Tiongkok dinilai telah "mencuri" kekayaan intelektual.

Kemenlu Tiongkok mengecam langkah tersebut di Twitter dengan menyebutkan kedutaan mereka di Washington DC telah menerima ancaman kematian.

Baca Juga: Tak Ingin Jalan Gibran Rakabuming Mulus di Pilkada Solo, PKS Ngotot Munculkan Calon Pesaingnya 

Departemen Luar Negeri AS pada Rabu mengatakan misi Tiongkok di Houston ditutup ditujukan untuk melindungi kekayaan intelektual Amerika dan informasi pribadi warga negara Amerika.

Presiden Donald Trump mengatakan dalam menjawab pertanyaan pada pengarahan wartawan bahwa "selalu mungkin" perwakilan-perwakilan Tiongkok yang lain dapat ditutup juga.

"Kami pikir ada kebakaran dalam satu (konsulat) yang kami tutup," kata Trump.

"Saya kira mereka membakar dokumen-dokumen atau membakar kertas-kertas dan saya bertanya-tanya apa yang terjadi dengan semua itu,” katanya seperti dilansir Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters, Kamis, 23 Juli 2020.

Baca Juga: Peringati Hari Anak Nasional 2020, Jokowi: Senyum Anak-anak Indonesia Jadi Penyemangat Saya Bekerja 

Semalam di Houston, para pekerja pemadam kebakaran mendatangi konsulat itu setelah terlihat api. Dua pejabat pemerintah AS mengatakan mereka memperoleh informasi bahwa dokumen-dokumen dibakar di sana.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wengbin mengatakan konsulat itu beroperasi secara normal.

Kementerian itu mengatakan Washington mendadak mengeluarkan permintaan untuk menutup konsulat itu pada Selasa dan menyebutnya satu "eskalasi yang belum pernah terjadi sebelumnya".

Kedubes Tiongkok di Washington menerima "ancaman bom dan maut" karena "fitnah dan kebencian" yang diembuskan pemerintah AS, sebuah cuitan dari juru bicara Hua Chunying.

Baca Juga: Pelajari Bukti dari Sepeda Motor Korban, Polisi Menduga Yodi Prabowo Dibunuh ketika Tengah Malam 

"AS harus mencabut keputusannya yang keliru," katanya.

"Tiongkok pasti akan menanggapi dengan langkah-langkah balasan yang tegas,” katanya.

Para penguasa Partai Komunis di Beijing sedang mempertimbangkan menutup konsulat di Wuhan sebagai balasan, demikian satu sumber yang mengetahui masalah itu.

Pakar Tiongkok yang berdomisili di AS mengatakan Beijing dapat juga memilih menyasar konsulat-konsulat yang lebih penting di Hong Kong, Shanghai atau Guangzhou, yang dapat merugikan bisnis AS.

Richard Grenell, yang berperan sebagai pejabat direktur intelijen nasional AS menyarankan AS dapat menutup konsulat Tiongkok di San Francisco yang sarat teknologi.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x