PR DEPOK - Setiap tanggal 8 Maret seluruh dunia kerap mengenangnya sebagai Hari Perempuan Internasional atau International Women's Day.
Hari Perempuan Internasional memiliki makna perlawanan terhadap penindasan patriarkisme terhadap perempuan, juga memperjuangkan kesetaraan bagi perempuan di dalam ruang publik dan privat.
Namun, sejarah dari Hari Perempuan Internasional memuat kontroversi dalam diskursus publik.
Pasalnya protes besar pada tahun 1857 dan 1907 diragukan secara historis sehingga cerita tersebut dinilai sebagai mitos politik.
Baca Juga: Alasan Ilmiah Terjadinya Tanah Longsor di Natuna dari Sudut Pandang Badan Geologi
Berdasarkan temuan akademis pada tahun 1980-an menyatakan bahwa mitos asal-usul Hari Perempuan Internasional dibuat untuk kepentingan Perang Dingin karena peringatan Perempuan Internasional berakar pada tradisi politik sosialisme, dikutip PikiranRakyat.Depok.com dari History.com, Selasa, 7 Maret 2023.
Sejarawan Temma Kaplan meninjau ulang Hari Perempuan pertama atau nasional di Amerika Serikat. Secara resmi Hari Perempuan itu dimulai pada 28 Februari 1909.
Para penyelenggara adalah anggota Partai Sosialis Amerika. Mereka menginginkan perayaan Perempuan ini diadakan pada hari Minggu agar para perempuan pekerja dapat ikut berperan dalam momen itu.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Film Action Terkeren dengan Alur Cerita Anti Bosan, Ada Captain Phillips