Oleh karena itu, otoritas Amerika Serikat secara resmi mengambil alih bank tersebut dan mempercayakan pengelolaannya kepada lembaga Amerika Serikat yang bertanggung jawab untuk menjamin simpanan bernama Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC).
Pada akhir tahun 2022, Silicon Valley Bank (SVB) memiliki aset sebesar 209 miliar dolar AS dan sekitar 175,4 miliar dolar AS dalam bentuk deposito.
Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Reuters, kebangkrutan Bank ini tidak hanya menjadi kegagalan bank terbesar sejak Washington Mutual pada tahun 2008, tetapi juga kegagalan bank ritel terbesar kedua di Amerika Serikat.
Baca Juga: Simak Daftar Bansos yang Cair 2023, Cek Nama Anda di Cekbansos.kemensos Bisa Pakai HP
Menteri Keuangan AS, Janet Yellen memanggil beberapa regulator sektor keuangan bersama pada hari Jumat untuk membahas situasi tersebut, mengingatkan mereka bahwa dia memiliki kepercayaan penuh pada kemampuan mereka untuk mengambil tindakan yang tepat dan bahwa sektor perbankan tetap tangguh.
Musk mengatakan Tesla akan memindahkan kantor pusat dari Silicon Valley ke Texas, dengan alasan biaya hidup yang tinggi.
Di pasar modal, setelah SVB mengumumkan bahwa pihaknya berusaha untuk mendapatkan modal dengan cepat untuk mengatasi penarikan besar-besaran nasabahnya. SVB mengalami kerugian mencapai 1,8 miliar dolar AS dengan menjual portofolio obligasi.
Pengumuman tersebut mengejutkan investor dan menimbulkan kekhawatiran tentang kesehatan seluruh sektor perbankan, terutama dengan kenaikan suku bunga yang cepat, yang menurunkan nilai obligasi dalam portofolio, dan meningkatkan biaya kredit.
Baca Juga: Cair Maret 2023, Ini Cara Cek Penerima Bansos BPNT dan PKH secara online di cekbansos.kemensos.go.id
Investor khawatir bahwa kenaikan suku bunga agresif Federal Reserve untuk melawan inflasi memperlihatkan kerentanan dalam sistem keuangan.