Inspirasi film Ghibli Jepang Hidupkan Tradisi Tenun Permadani Perancis

- 20 April 2023, 08:05 WIB
Tradisi tenun permadani Perancis menghidupkan atau menggambarkan adegan-adegan dari film-film Studio Ghibli Inc.*
Tradisi tenun permadani Perancis menghidupkan atau menggambarkan adegan-adegan dari film-film Studio Ghibli Inc.* /Netflix/

PR DEPOK - Nama Ghibli sudah tidak asing didengar dan telah mendunia, terlebih di kalangan penyuka Jepang. Studio Ghibli sebagai studio animasi asal Jepang yang pertama kali didirikan tahun 1985 telah banyak menghasilkan karya anime yang bagus dan berkualitas.

 

Tak terkecuali negara Perancis yang terkesan dengan film Ghibli asal Jepang. Permadani yang menggambarkan adegan-adegan dari film-film Studio Ghibli Inc. yang banyak disukai, seperti Spirited Away (2001) dan Howl's Moving Castle (2004) memberikan sentuhan Jepang kontemporer pada tradisi menenun Perancis yang telah berusia berabad-abad.

Aubusson, sebuah kota kecil di Perancis yang terkenal dengan tradisi pembuatan permadani warisan budaya tak benda Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) dan diakui sejak abad ke-15, tengah melakukan upaya untuk membuat karya lima permadani yang merayakan film-film sutradara Jepang terkenal, Hayao Miyazaki.

Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Japan Today, pada bulan Januari 2023, sorak-sorai dan tepuk tangan meriah terdengar di Museum Permadani Internasional Aubusson, Cite Internationale de la Tapisserie, saat sebuah karya kerajinan setinggi 3 meter dan lebar 7,5 meter memperlihatkan adegan dari Ghibli, Spirited Away karya Hayao Miyazaki diresmikan.

Baca Juga: PKH Tahap 2 2023 Cair Tanggal Berapa? Cek Jadwal dan Penerimanya di cekbansos.kemensos.go.id

Pegawai perusahaan permadani Aubusson, Robert Four membutuhkan waktu sekitar satu tahun untuk membuat karya tersebut. Manon Gruel, seorang penenun berusia 29 tahun menangis saat upacara peresmian.

"Saya suka filmnya, jadi saya berusaha keras," ungkapnya.

 

Robert Four bekerja sama dengan seniman Jepang yang berbasis di Paris, Shinsuke Kawahara untuk merancang sebuah gulungan gantung Jepang bernama Kakejiku.

Karya seperti kolase ini menggabungkan bagian dari gulungan abad ke-18. Robert Four dan Kawahara menjelaskan bahwa ia ingin memadukan Jepang dan Perancis dengan masa lalu, sekarang, dan masa depan.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Virgo Besok 21 April 2023: Upaya Anda Membuahkan Hasil, Kesuksesan Besar Ada di Depan Mata

Museum Cite Internationale de la Tapisserie didirikan pada tahun 2009 setelah tenun permadani Aubusson ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO. Hal ini juga bertujuan untuk melatih penenun untuk melestarikan tradisi.

Beberapa produksinya baru-baru ini juga menunjukkan kekuatan imajinasi modern untuk merevitalisasi industri tradisional dan melestarikan tradisi teknik tenun secara turun-temurun.

 

"Meskipun film-film Miyazaki termasuk dalam budaya Jepang, film-film karyanya menarik bagi semua generasi di seluruh dunia. Saya pikir penting untuk mendasarkan kreasi pada pesan universal," ujar Direktur museum, Emmanuel Gerard memberikan komentar mengenai permadani Ghibli.

Museum Cite Internationale de la Tapisserie, Perancis telah membuat kesepakatan dengan Studio Ghibli pada 2019 untuk membuat lima karya berdasarkan film Miyazaki, dimulai dengan ‘Princess Mononoke’ dan diakhiri dengan ‘Nausicaa of the Valley of the Wind’.

Baca Juga: Elon Musk Ungkap Agen Intelijen AS Punya Akses DM Pengguna Twitter

Melansir dari laman Museum Cite Internationale de la Tapisserie, Perancis, proyek ini diresmikan pada 16 Oktober 2020 di House of Creative Economy and Culture (MÉCA), Bordeaux oleh Valérie Simonet, Presiden Dewan Departemen Creuse, dan Presiden Kota Permadani Internasional.

Saat ini Delphine Mangeret, seorang kartunis sedang membuat kartun untuk keempat permadani gantung ini. Seluruh permadani gantung dijadwalkan akan selesai pada akhir 2023.

 

Penenun Jepang pertama Aubusson, Aiko Konomi yang berusia 44 tahun, memfasilitasi kontak awal antara Studio Ghibli dan museum. Konomi tengah mengerjakan permadani yang akan debut pada bulan April berdasarkan film Howl's Moving Castle.

Industri permadani Aubusson hampir lenyap pada tahun 1990-an karena jumlah penenun menyusut. Namun, kini semakin banyak anak muda yang menunjukkan minat pada tradisi tersebut.

Baca Juga: Resep Bumbu Opor Ayam untuk Lebaran Idul Fitri dan Cara Memasaknya

Pada tahun 2022, jumlah pelamar program pelatihan di pusat itu mendekati dua kali lipat dari rata-rata pendaftar tahunan.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Japan Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah