Bom Mobil Bunuh Diri Tewaskan 9 Orang dan Belasan Luka di Somalia

- 9 Agustus 2020, 13:14 WIB
ILUSTRASI. Suasana usai serangan bom mobil di Somalia pada Desember 2019 lalu.*
ILUSTRASI. Suasana usai serangan bom mobil di Somalia pada Desember 2019 lalu.* /ANTARA/REUTERS/

PR DEPOK - Sedikitnya sembilan orang tewas dan 14 lainnya luka-luka dalam insiden bom bunuh diri di Ibu Kota Somalia pada Sabtu, 8 Agustus 2020 menurut para pejabat.

Salad Mohamed, perwira polisi senior di Stadion Mogadishu, Somalia mengatakan bahwa sebuah mobil yang berisi bom meledak di gerbang pangkalan militer Somalia di wilayah Warta-Nabada.

Atas insiden ledakan itu, tentara Somalia dan warga sipil menjadi korban tewas.

Baca Juga: Dikontrak 6 Bulan, 325 TKA Tiongkok Datang Lagi untuk Selesaikan Proyek di Bintan

Sedangkan korban luka-luka dilarikan ke rumah sakit setempat untuk mendapat perawatan.

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari situs Anadolu Agency Minggu, 9 Agustus 2020 menurut saksi mata, polisi telah menutup jalan menuju lokasi kejadian.

Pada saat kejadian, suara ledakan bom tersebut terdengar di seluruh kota.

Baca Juga: Prabowo Subianto Borong 500 Kendaraan Taktis Maung Pindad, Simak Spesifikasi dan Cara Pesannya

Serangan bom tersebut diduga didalangi oleh kelompok militan Islam Al-Shabab.

Hal ini lantaran kelompok tersebut sering melakukan pemboman yang menargetkan pasukan militer dan pejabat keamanan.

Sementara itu, dikutip dari Associated Press Kolonel Ahmed Muse mengatakan bahwa ledakan itu terjadi di gerban pangkalan Brigade Angakatan Darat 12 April dekat dengan stadion yang baru dibuka kembali.

Baca Juga: Cek Fakta: Jokowi Dikabarkan Barter Vaksin Corona dengan Lahan Perusahaan untuk Tiongkok

Untuk diketahui, Stadion Mogadishu dibuka pada Juni lalu yang dianggap sebagai tanda simbol pembangunan kembali Somalia setelah konflik bertahun-tahun.

Sementara itu Halima Abdisalan, ibu tiga anak yang tinggal di sekitar stadion tersebut mengatakan bahwa ia melihat tentara langsung melepaskan tembakan setelah ledakan terdengar.

"Kami lari ke dalam ruangan karena ketakutan," ujarnya.

Baca Juga: Intelijen AS Sebut Tiongkok Akan Cegah Donald Trump Kembali Pimpin Amerika Dua Periode

Al-Shabab-sekelompok militan Islam yang bersekutu dengan Al-Qaeda telah melancarkan pemberontakan selama lebih dari 10 tahun.

Kelompok itu dipaksa keluar dari ibu kota Somalia pada tahun 2011 tetapi masih menguasai sebagian wilayah negara.

Mereka kerap menyerang pangkalan militer yang dianggap sebagai tindakan berani yang kemungkinan akan mengkhawatirkan pemerintah.

Baca Juga: Jokowi Kader Sang Rival untuk 2024, Ferdinand Hutahaean: Apakah Prabowo Layak Jadi Presiden?

Penjaga perdamaian internasional dari pasukan Uni Afrika juga menjadi sasaran di masa lalu.***

Editor: Billy Mulya Putra


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x