Ketegangan Meningkat Saat Penghitungan Suara Pemilu Presiden Turki, Erdogan Menang?

- 15 Mei 2023, 17:00 WIB
Seorang warga menunjukkan kertas suara pemilihan umum Turki di mana Erdogan melawan penantang uatam Kilicdaroglu
Seorang warga menunjukkan kertas suara pemilihan umum Turki di mana Erdogan melawan penantang uatam Kilicdaroglu /Cagla/

PR DEPOK - Mendekati malam pemilihan umum di Turki, kedua belah pihak mengklaim keunggulan dalam perhitungan suara dan berselisih mengenai penghitungan suara.

Partai oposisi menyampaikan keluhan mereka terhadap data yang diterbitkan oleh lembaga berita milik pemerintah Anadolu, dengan mengklaim bahwa hal itu memperlambat penghitungan suara untuk memposisikan kandidat mereka, Kemal Kilicdaroglu, kalah dalam persaingan dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan.

Dilansir dari media Al Jazeera, data dari Anadolu yang dirilis sebelum pukul 23.00 waktu setempat menunjukkan bahwa Erdogan, yang berusaha memperoleh masa jabatan lima tahun lagi setelah 20 tahun berkuasa, memperoleh 50,13 persen suara, jumlah yang cukup untuk memenangkan pemilihan presiden dalam putaran pertama dan menghindari putaran kedua.

Kilicdaroglu, kandidat dari aliansi enam partai yang dipimpin oleh Partai Rakyat Republik (CHP), mendapatkan dukungan sebesar 44,09 persen.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer, Leo, dan Virgo Selasa, 16 Mei 2023: Waktu yang Tepat untuk Berkembang

Namun, data dari kantor berita Anka menunjukkan bahwa keunggulan Erdogan jauh lebih sempit, dengan persentase suara nasional presiden sebesar 48,87 persen dan Kilicdaroglu dengan 45,38 persen.

Kemudian, Anadolu memperbarui data mereka, melaporkan bahwa perolehan suara Erdogan adalah 49,94 persen.

Perbaruan tersebut membuat Kilicdaroglu mendapatkan 44,4 persen suara, dan jarak antara kedua kandidat utama menjadi lebih dekat. Dengan Erdogan tidak mencapai angka di atas 50 persen yang diperlukan untuk memenangkan pemilihan secara langsung, kemungkinan terjadinya putaran kedua dalam dua minggu menjadi lebih besar.

Sebelumnya, dua tokoh senior dari Partai Rakyat Republik (CHP), Walikota Istanbul, Ekrem Imamoglu, dan rekannya dari Ankara, Mansur Yavas, secara tegas mengkritik peran Anadolu dalam pemilihan tersebut.

Baca Juga: Rekomendasi 5 Tempat Soto di Kuningan yang Rasanya Enak dan Gurih, Berikut Alamatnya

"Kami menghadapi situasi yang serupa dengan Anadolu Agency lagi. Reputasi agensi ini berada di bawah nol. Mereka tidak dapat dipercaya. Data yang dikeluarkan oleh Anadolu tidak memiliki keabsahan hukum," ungkap Imamoglu.

"Mereka memperdaya negara kita dengan memanipulasi kotak suara agar sesuai dengan kepentingan mereka," Yavas menambahkan.

Ia juga mengatakan bahwa Mereka tidak merasa malu sama sekali. Mereka kehilangan kredibilitas.

Menurut data yang kami peroleh, kandidat kami, Kemal Kilicdaroglu, berada di posisi terdepan," katanya.

Baca Juga: Taeyong NCT Bakal Debut dengan Album Solo 'SHALALA', Ini Tanggal Rilisnya

Omer Celik, sebagai juru bicara Partai AK Erdogan, mengklaim bahwa walikota sedang berusaha mencuri surat suara.

"Dengan pernyataan mereka yang sangat serius, mereka menyerang Anadolu Agency dan mengumumkan hasil pemilu. Pendekatan ini mirip dengan tindakan seorang diktator. Mereka mencoba untuk menghancurkan kehendak rakyat," ujarnya.

Kilicdaroglu menyederhanakan pernyataannya dalam sebuah cuitan sebelumnya dengan menyatakan bahwa mereka memimpin dalam pemilu.

Oposisi di Turki mengklaim bahwa Anadolu melakukan manipulasi terhadap waktu pengumuman hasil pemilu sebelumnya, dengan mengklaim bahwa selalu menunjukkan keunggulan awal bagi Partai AK dan menunda pemungutan suara di daerah-daerah di mana oposisi kuat.

Baca Juga: Terenak! Simak 8 Tempat Bakso di Kudus Paling Rekomen Beserta Alamatnya

Melalui sebuah pernyataan di Twitter, Erdogan meminta para anggota partainya untuk mengawasi kotak suara hingga hasil secara resmi diumumkan, suatu permintaan yang biasanya lebih sering terdengar dari oposisi pada malam pemilihan.

Sementara itu, kandidat ketiga, Sinan Ogan dari Aliansi ATA sayap kanan, tampaknya mendapatkan lebih banyak suara daripada yang diperkirakan. Baik Anadolu maupun Anka menunjukkan bahwa ia memperoleh lebih dari 5 persen suara, sebuah prestasi yang signifikan untuk sosok yang relatif tidak dikenal.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x