Network
Dokumen-dokumen tersebut, lanjut Rieke, menjadi pengingat akan prinsip-prinsip politik yang dipegang oleh para pendiri bangsa, yang bertujuan untuk kepentingan nasional Indonesia sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat, serta terlibat dalam perjuangan perdamaian dunia.
Pada tahun 2013, Rieke juga mengungkapkan bahwa dirinya telah berdiskusi dengan Presiden kelima RI, Megawati Soekarnoputri, tentang arsip-arsip yang berkaitan dengan perjalanan bangsa Indonesia yang telah berkontribusi terhadap perjalanan peradaban dunia.
Baca Juga: Jadwal Acara TV Hari Ini Jumat, 26 Mei 2023: ANTV, Trans 7, dan tvOne, Ada Serial India 'Kasautii'
Dalam diskusi tersebut, diungkapkan bahwa arsip-arsip yang memiliki nilai penting menjadi bagian dari ingatan kolektif bangsa dan dunia, dan dapat digunakan sebagai panduan bagi kehidupan bangsa Indonesia pada masa sekarang dan masa yang akan datang.
Terhubung dengan hal ini, Rieke menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan hingga arsip-arsip tersebut diakui sebagai Memori Kolektif Dunia.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Megawati, Presiden Joko Widodo, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Duta Besar RI untuk Perancis, Duta Besar RI untuk UNESCO Prof. Ismunandar, Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Imam Gunarto, tim di Kementerian Luar Negeri, rekan-rekan di ANRI, dan seluruh rakyat Indonesia atas dukungan dan kontribusinya." katanya.***
