Ambil Sikap Beda Saat Normalisasi Diplomatik UEA dan Israel, Tiongkok Dukung Kemerdekaan Palestina

- 16 Agustus 2020, 09:00 WIB
Pengunjuk rasa Palestina membakar gambar Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed al-Nahyan, dan Presiden AS Donald Trump, di kota Nablus, Tepi Barat, mencela kesepakatan UEA-Israel sebagai pengkhianatan pada 15 Agustus 2020.
Pengunjuk rasa Palestina membakar gambar Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed al-Nahyan, dan Presiden AS Donald Trump, di kota Nablus, Tepi Barat, mencela kesepakatan UEA-Israel sebagai pengkhianatan pada 15 Agustus 2020. /MANILA BULLETIN/AFP / MANILA BULLETIN

PR DEPOK - Pemerintah Tiongkok ikut memberikan tanggapan mengenai kesepakatan normalisasi hubungan diplomatik antara Uni Emirat Arab (UEA) dan Israel.

Terkait hal ini, Tiongkok mengambil sikap dan menegaskan akan terus mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina.

Melalui juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Tiongkok, Zhao Lijian, Tiongkok menyambut baik langkah-langkah yang akan membantu kemerdekaan Palestina.

Baca Juga: Detik-detik Kedua Lutut Atlet Angkat Besi Ini Patah Saat Angkat Beban 400 Kilogram 

"Tiongkok telah mencatat laporan yang relevan, termasuk yang mengatakan Israel akan berhenti mencaplok sebagian wilayah Palestina dan berkomitmen mencapai solusi komprehensif, adil, dan permanen untuk masalah Palestina," katanya yang dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari situs resmi Kemlu Tiongkok, pada Jumat, 14 Agustus 2020.

"Tiongkok menyambut baik langkah-langkah yang akan membantu meredakan ketegangan antarnegara di Timur Tengah dan mempromosikan perdamaian serta stabilitas kawasan," sambungnya.

Zhao mengungkapkan Tiongkok berharap pihak-pihak terkait akan mengambil tindakan konkret agar masalah Palestina kembali ke jalur dialog yang sejajar.

Baca Juga: Akankah Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo Bermain Setim? Pengamat Sampaikan Prediksinya 

"Posisi Tiongkok dalam masalah Palestina konsisten dan jelas. Kami akan terus mendukung dengan tegas dan memainkan peran aktif dan konstruktif dalam perjuangan rakyat Palestina untuk mendapatkan kembali hak-hak nasional mereka yang sah dan membangun negara merdeka," katanya.

Kesepakatan normalisasi hubungan diplomatik antara UEA dan Israel tercapai dengan bantuan Amerika Serikat (AS).

Kesepakatan itu muncul setelah Presiden AS Donald Trump, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dan Putra Mahkota UEA Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan melakukan percakapan via sambungan telepon pada Kamis, 13 Agustus 2020.

Di bawah kesepakatan tersebut, Israel setuju menangguhkan pencaplokan sebagian wilayah Tepi Barat. Namun Netanyahu menekankan, rencana aneksasi tidak sepenuhnya disingkirkan.

Baca Juga: Dua Demonstran 'Penyusup' Ditangkap Usai Kedapatan Bawa Bom Molotov di Tengah Massa Aksi 

"Kami tidak akan menyerahkan hak kami atas tanah kami. Tidak ada perubahan rencana saya untuk memperluas kedaulatan, kedaulatan kami atas Yudea dan Samaria (Tepi Barat), di bawah koordinasi penuh dengan AS," ujarnya.

Sebaliknya, UEA menganggap normalisasi akan menghentikan rencana aneksasi Israel.

"Kesepakatan telah dicapai untuk menghentikan lebih jauh aneksasi Israel terhadap wilayah Palestina," kata Al Nahyan di Twitter, dikutip Aljazeera.

Palestina telah mengecam kesepakatan normalisasi hubungan diplomatik antara UEA dan Israel. Palestina menilai hal itu sebagai pengkhianatan.***

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x