Bawa Tumpukan Besi dan Peluru dari Kapal Perang Inggris, Kapal China Ditahan Pihak Berwenang Malaysia

- 1 Juni 2023, 19:45 WIB
Ilustrasi - Kapal tongkang dari China ditahan pihak berwenang Malaysia karena membawa tumpukan besi dan peluru dari kapal perang Inggris.
Ilustrasi - Kapal tongkang dari China ditahan pihak berwenang Malaysia karena membawa tumpukan besi dan peluru dari kapal perang Inggris. /Pixabay/12019.

PR DEPOK – Beberapa hari yang lalu Kapal Induk China yang dikawal dengan dua kapal perang lainnya melewati perbatasan Taiwan, yang mereka anggap bukan batas wilayah antar kedua negara tersebut. 

Kali ini sebuah kapal tongkang besar yang teridentifikasi sebagai kapal dari negara China, ditahan oleh pihak berwenang Malaysia, karena ditemukan telah membawa tumpukan besi dan peluru dari kapal perang Inggris, yang karam di perairan Malaysia.

Tumpukan besi dan peluru itu diyakini telah diambil secara sepihak tanpa sepengetahuan pihak berwenang di Malaysia, seperti yang dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari New York Post.

Baca Juga: Tri Rismaharini Tertawa Peringati HLUN, Lansia: Permintaan Saya, Ibu Jadi Menteri Seumur Hidup

Penjaga perbatasan Malaysia akhirnya menahan kapal tersebut karena telah berlabuh secara ilegal pada wilayah Malaysia di daerah Laut China Selatan, dan saat ini pihak kepolisian dan sejarawan dari Malaysia sedang melakukan penyelidikan mengenai material yang mereka ambil merupakan barang bersejarah pada jaman perang dunia kedua.

Diduga baja yang diambil berasal dari karam nya kapal HMS Repulse dan HMS Prince of Wales, yang keduanya ditenggelamkan oleh torpedo Jepang pada tahun 1941, setelah dua hari kejadian penyerangan pearl Harbor.

Penyerangan dua kapal tersebut memakan korban sebanyak 842 orang dan kedua kapal yang karam itu ditetapkan sebagai kuburan perang.

Baca Juga: 6 Rekomendasi Soto Enak dan Yahut di Jember, Berikut Alamat dan Jam Bukanya

Para penjarah ini telah diketahui sering mengincar bangkai kapal perang dunia kedua untuk dijadikan sebagai bahan mentah.

Baja yang mereka ambil sangat berharga karena tidak terkena bahan radioaktif yang disebabkan dari ledakan atom pertama pada tahun 1945, dan baja itu akan diproses dan digunakan sebagai alat kesehatan dan kegunaan ilmiah lainnya.

Kapal yang sama sebelumnya telah didenda beroperasi tanpa izin di wilayah Malaysia di tahun 2017, bukan hanya itu saja kapal ini telah memasuki wilayah Indonesia tanpa izin lalu dikejar oleh angkatan laut Indonesia setelah tertangkap sedang melakukan penjarahan.

Baca Juga: Entaskan Kemiskinan, Pemerintah Tingkatkan Indeks Penyaluran PKH dan Sembako Tahun 2024

Departemen kelautan Malaysia mengatakan bahwa penjarahan yang terjadi ini berhubungan dengan ditemukannya oleh polisi amunisi yang sudah karatan dan juga artefak maritim yang ditemukan di tempat pendaur ulangan di Malaysia.

Setelah ditemukan oleh pihak yang berwenang amunisi diledakan dan artefak maritime tersebut diamankan.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: New York Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x