Kerja sama ini menjadi pilihan yang baik dan tepat bagi ketiga negara tersebut dimana mengupayakan pembagian data berdasarkan per
janjian trilateral mengenai pembagian informasi yang ditandatangani pada tahun 2014. Yang makin diperkuat lagi setelah provokasi Korea Utara pada awal tahun ini.
Pada tahun lalu, Korea Utara telah menembakan rudal balistik dalam jumlah yang sangat banyak dibandingkan dengan negara lainya.
Pada hari yang sama, Menteri Pertahanan Korea Selatan Lee Jong-sup akan menggelar pertemuan terpisah dengan Negara China yang diwakilkan oleh Menteri Pertahanan China Li Shangfu untuk melanjutkan pembicaraan tingkat tinggi dan tingkat kerja yang sempat terhenti karena Pandemi COVID-19.
Perundingan ini terjadi ketika Korea Selatan semakin dekat dengan Amerika Serikat, untuk menghadapi ancaman yang ada pada Korea Utara dan juga Keamanan daerah dan global lainnya yang muncul akibat persaingan antara China dan Amerika Serikat yang makin sengit.
Yang baru-baru ini mulai memanas lagi akibat dua kapal Induk China bersama dua kapal perang lainnya memasuki batas wilayah Taiwan.***