"Ada percakapan yang jujur. Itu adalah percakapan antara orang dewasa. Dan kami sepakat untuk tidak setuju," kata Kohnen dikutip PikiranRakyat-Depok.com, ketika Reuters mewawancarainya pada Rabu, mengenai teleponnya dengan Rush.
Masalahnya bukan hanya cacat desain yang terdapat pada kapal selam Titan, tetapi keputusan OceanGate yang memilih untuk tidak mengejar proses sertifikasi yang diakui industri untuk desain, fabrikasi, dan pengujian kapal selam.
Baca Juga: Pencarian Berlanjut, Pasokan Udara di Kapal Selam Titan Diperkirakan Hampir Habis
"Kekhawatiran kami adalah bahwa pendekatan eksperimental yang diadopsi oleh OceanGate, hal itu dapat memberikan hasil negatif (dari kecil hingga bencana), yang akan memiliki konsekuensi serius bagi semua orang di industri ini," bunyi surat yang disampaikan oleh Will Kohnen.
Isi surat itu muncul kembali, setelah banyak ahli kapal selam menyuarakan keprihatinan atas tenggelamnya kapal selam Titan selama simposium tahunan tiga hari ini. Konhen meminta pengurus MTS untuk mengirimkan surat atas nama seluruh masyarakat, namun pengurus OceanGate menolak surat tersebut.
"Saya mendukung surat itu dan semua sentimen anggota kami yang khawatir akan keselamatan kapal selam Titan," kata Kohnen pada Reuters.
Baca Juga: 12 Link Twibbon HUT DKI Jakarta 2023, Meriahkan Hari Ulang Tahun Jakarta ke-496
OceanGate, ABS dan DNV tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters mengenai keselamatan kapal selam Titan.
Meski begitu, Kohnen memuji OceanGate yang telah memberi tahu penumpang tentang sifat eksperimental Titan.
Pada bulan November, CBS News menayangkan laporan dari seorang jurnalis yang membaca surat pernyataan yang harus dia tandatangani sebelum naik Titan yang mengidentifikasinya sebagai "kapal selam eksperimental yang belum disetujui atau disertifikasi oleh badan pengatur mana pun yang dapat mengakibatkan cedera fisik, trauma emosional atau kematian".***