PR DEPOK - Presidensi Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi telah mengumumkan bahwa khutbah Arafah akan diterjemahkan ke dalam 20 bahasa, meningkat dari jumlah sebelumnya yang hanya mencapai 14 bahasa.
“Untuk musim haji tahun ini, khutbah Arafah akan diterjemahkan ke dalam 20 bahasa. Sebelumnya, khutbah Arafah diterjemahkan ke dalam 14 bahasa,” ujar Wakil Presiden Umum untuk Bahasa dan Penerjemahan Ahmad bin Abdulaziz Al-Humaidi di Makkah, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Antara, pada Sabtu.
Wakil Presiden Umum untuk Bahasa dan Penerjemahan, Ahmad bin Abdulaziz Al-Humaidi, mengungkapkan bahwa ke-20 bahasa yang akan digunakan meliputi bahasa Inggris, Prancis, Urdu, Jerman, Spanyol, Indonesia, Bengali, Melayu, Amharik, Hausa, Turki, Rusia, China, Persia, Tamil, Filipina, Bosnia, Swahili, Hindi, dan Swedia.
Baca Juga: Marc Marquez Absen Tampil di MotoGP Belanda 2023, Cedera Tulang Rusuk Diakui Membuatnya Kesakitan
Dengan adanya terjemahan dalam berbagai bahasa ini, diharapkan khutbah Arafah dapat diakses oleh 300 juta pendengar di seluruh dunia melalui platform digital Manarat Al-Haramain.
Untuk mendukung terjemahan tersebut, Presidensi Umum menggunakan teknologi dan perangkat terbaru serta melibatkan tim penerjemah yang telah terlatih. Pemilihan penerjemah dilakukan dengan hati-hati, mempertimbangkan penguasaan tata bahasa, syariat, budaya, dan kepraktisan.
Syaukani Amron, salah seorang penerjemah bahasa Indonesia, merasa sangat bersyukur dapat menjadi bagian dari tim penerjemah yang bertugas menerjemahkan khutbah, kajian ilmiah, dan buku-buku ke dalam bahasa Indonesia.
Baca Juga: 7 Tips Merawat Kulit Kering Agar Terlihat Sehat dan Bersinar
Selain itu, jamaah haji Indonesia telah berada di Mekkah untuk mengikuti prosesi puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Sebanyak 209.782 calon haji dari Indonesia sudah tiba di Kota Suci Mekkah.