Baca Juga: 5 Cara Efektif Redakan Sakit Tenggorokan dengan Bahan Alami
Wagner Group pertama kali beraksi di Ukraina timur segera setelah konflik separatis meletus di sana pada April 2014, dalam minggu-minggu setelah pencaplokan semenanjung Krimea Ukraina oleh Rusia.
Personel Wagner Group juga dikerahkan ke Suriah, di mana Rusia mendukung pemerintahan Presiden Bashar al-Assad dalam perang.
Di Libya, pasukan tentara bayaran tersebut bergabung bersama pasukan komandan pemberontak Khalifa Haftar. Kelompok ini juga diyakini beroperasi di Republik Afrika Tengah dan Mali.
Prigozhin dilaporkan menggunakan penyebaran Wagner ke Suriah dan negara-negara Afrika untuk mengamankan kontrak pertambangan yang menguntungkan.
Baca Juga: Siap-Siap PKH 2023 Tahap 3 Cair Juli, Ketahui Cara Cek Penerima Bantuan di Sini
Wakil Menteri Luar Negeri AS Victoria Nuland mengatakan pada bulan Januari perusahaan menggunakan aksesnya ke emas dan sumber daya lain di Afrika untuk mendanai operasi di Ukraina.
Beberapa media Rusia menuduh bahwa Wagner Group terlibat dalam pembunuhan tahun 2018 terhadap tiga jurnalis Rusia di Republik Afrika Tengah yang sedang menyelidiki aktivitas kelompok tersebut. Namun, kasus pembunuhan tersebut tidak terpecahkan sampai sekarang.