Tinggalkan KTT Uni Eropa Lebih Awal, Presiden Prancis Hadiri Rapat untuk Membahas Kerusuhan

- 1 Juli 2023, 19:01 WIB
Presiden Prancis, Emmanuel Macron.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron. /Reuters/Johanna Geron/

"Rasisme dan masalah dengan polisi (Prancis) dengan minoritas di sini adalah topik penting yang terjadi dan penting untuk mengatasinya," kata turis Amerika Serikat, Enzo Santo Domingo di Paris.

Di Jenewa, kantor Hak Asasi PBB menekankan pentingnya untuk melakukan pertemuan damai. Selain itu, PBB juga mendesak pihak berwenang Prancis untuk dapat memastikan bahwa penggunaan kekerasan oleh polisi tidak terjadi secara diskriminatif.

Menanggapi pernyataan PBB, Pemerintah Prancis menyampaikan bahwa tuduhan diskriminasi secara sistematos di antara para penegak hukumnya, sama sekali tidak berdasar atau tidak benar.

Baca Juga: Jadwal BRI Liga 1 2023 2024 Pekan Pertama dan Kedua

Saat ini, polisi yang menurut jaksa penuntut hukum telah menembakkan tembakan mematikan ke remaja tersebut, sedang berada di dalam tahanan preventif, di bawah penyelidikan formal secara sukarela, setara dengan didakwa di bawah yurisdiksi Anglo-Saxon.

Pengacara polisi yang diduga membunuh Nahel M, Laurent-Franck Lienard, mengatakan bahwa kliennya berniat membidik kaki pengemudi atau remaja itu, akan tetapi terbentur saat mobil lepas landas, yang menyebabkan dia menembak ke arah dadanya.

"Jelas (petugas Polisi) tidak ingin membunuh pengemudinya," kata Lienard di sebuah acara BFM TV.***

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah