Korea Selatan Ambil Kepingan Satelit Korea Utara di Laut, Ternyata Bukan Alat Pengintai

- 5 Juli 2023, 16:47 WIB
Ilustrasi Korea Utara.
Ilustrasi Korea Utara. /Reuters/Edgar Su/REUTERS/Edgar Su

PR DEPOK - Korea Selatan telah mengambil kepingan satelit milik Korea Utara di dalam laut pada Rabu, 5 Juli 2023. Pihaknya menjelaskan tidak menemukan indikasi militer atau alat pengintai dari satelit tersebut.

Sebelumnya, satelit Korea Utara dilaporkan jatuh ke dalam laut kawasan Korea Selatan pada Rabu, 31 Mei 2023. Satelit tersebut awalnya diduga sebagai alat pengintai atau mata-mata.

Bahkan pihak Korea Selatan melangsungkan operasi keamanan saat satelit milik Korea Utara jatuh ke dalam laut pada bulan Mei lalu. Selama penyelidikan pihaknya mengerahkan angkatan laut beserta penyelam profesional.

Meskipun demikian, Korea Selatan tidak menemukan adanya utilitas militer dari satelit milik Korea Utara yang jatuh ke dalam laut.

Baca Juga: Deretan Bansos Kemensos yang Cair Bulan Juli 2023, Ada hingga Rp900.000, Cek Nama Penerima di Sini

"Setelah analisis terperinci pada bagian utama dari kendaraan peluncuran ruang angkasa dan satelit Korea Utara yang diselamatkan, para ahli Korea Selatan dan AS telah menilai bahwa mereka sama sekali tidak memiliki kegunaan militer sebagai satelit pengintaian," ujar Militer Korea Selatan, dikutip PikiranRakyat-Depok.com melalui Reuters.

Lebih lanjut, berdasarkan hasil penelitian Korea Selatan, satelit tersebut memiliki kemampuan pelacakan target dan rosolusi yang buruk.

Dalam hal ini, para ahli menegaskan satelit tersebut tidak memiliki utilitas atau kegunaan di bidang militer terlebih sebagai alat pengintai.

Baca Juga: PKH Tahap 3 Juli 2023 Cair Berapa? Ini Informasi dan Cara Cek Penerima

"Resolusi perangkat optik yang dipasang di satelit tidak cocok untuk penggunaan militer," ungkap seorang ahli.

Peluncuran satelit oleh Korea Utara pada bulan Mei lalu, mendapatkan kecaman dari berbagai negara hingga Dewan Keamanan PBB mengutuk aksi tersebut.

Dewan Keamanan PBB menegaskan Korea Utara tidak diperbolehkan menggunakan teknologi rudal balistik. Kendati demikian, pihak Pyongyang menolak imbauan tersebut.

Baca Juga: Cara Mencairkan PKH Tahap 3 di Kantor Pos, Cek di cekbansos.kemensos.go.id

Menurut Pemerintah Korea Utara, Dewan Keamanan PBB dianggap merenggut hak kedaulatan negarannya. Terlebih dalam membela diri untuk mengeksplorasi dunia angkasa melalui satelit.

Sementara itu, Korea Utara mengatakan peluncuran satelit tersebut merupakan kegagalan yang sangat besar. Pihaknya berjanji akan melakukan peluncuran dengan benar.

Pihak Korea Utara dikabarkan melakukan pertemuan, karena kegagalan tersebut menyebabkan kehilangan daya dorong pada mesin satelit.

Baca Juga: 7 Daftar Tempat Makan Soto Terkenal dan Rekomen di Kudus, Jawa Tengah

Peluncuran satelit pengintai bukan hal yang pertama. Korea Utara dikabarkan sudah mengerjakan program satelit pada 1990-an.

Pada tahun 2012 dan 2016, Korea Utara dilaporkan meluncurkan satelit yang masih diorbitnya. Pihaknya mengklaim peluncuran tersebut merupakan satelit observasi.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah