Jemaah Haji Malaysia Alami Kendala Selama di Arab Saudi, Ada Masalah Kepadatan Tenda dan Distribusi Katering

- 8 Juli 2023, 13:57 WIB
Ilustrasi ibadah haji - Jemaah haji Malaysia disebut mengalami beberapa masalah dalam pelayanan selama di Arab Saudi, termasuk distribusi katering.
Ilustrasi ibadah haji - Jemaah haji Malaysia disebut mengalami beberapa masalah dalam pelayanan selama di Arab Saudi, termasuk distribusi katering. /ANTARA FOTO/Saudi Ministry of Media/Handout via REUTERS.

Baca Juga: 9 Juta Visa WNA yang Masuk ke Indonesia Diduga Bocor, Kemenkominfo Lakukan Pemeriksaan

Khususnya dengan perusahaan seperti Mashariq, agar jemaah dari Indonesia dan negara lain, termasuk Malaysia, bisa mendapatkan pelayanan yang semestinya. Mengenai tenda, kapasitasnya bisa ditingkatkan di masa depan, tidak masalah jika sedikit padat, namun tidak berlebihan.

“Kita berdiskusi tentang berbagai hal, terutama terkait berbagai layanan jemaah haji. Nampaknya, pengalaman dan catatan kita sama, ada pengkhidmatan atau layanan yang perlu ditingkatkan di masa yang akan datang, terutama dalam kerja sama kita dengan mitra kita di Saudi, khususnya dengan syarikah Masyariq ataupun lainnya, agar jemaah dari Indonesia ataupun negara lain seperti Malaysia bisa mendapatkan layanan yang memang sudah seharusnya. Dari segi tenda, kapasitasnya bisa lebih sesuai ke depan, boleh padat, tapi tidak over gitu ya,” sebut Hilman.

Disambungnya, selain itu, sanitasi juga perlu diperbaiki ke depannya, termasuk pasokan air bersih, makanan, dan ketepatan waktu.

“Kemudian juga sanitasi ingin kita perbaiki ke depan, air bersih, makanan, suplainya, ketepatan wakutbya. Apalagi, Malaysia sama, jumlah lansianya cukup tinggi, kita di indonesia juga cukup tinggi sehingga urusan makan itu sangat penting dan sensitif untuk jemaah yang sudah sepuh,” sambungnya.

Baca Juga: 6 Bakso di Cibinong yang Rasanya Mantap dan Ratingnya Tinggi, Cek Sekarang

Hilman berharap bahwa di masa depan, negara-negara di Asia Tenggara dapat mencapai kesepakatan dan menyusun model penyelenggaraan haji yang lebih proporsional dan profesional. Pembahasan ini juga akan melibatkan Pemerintah Arab Saudi, mengingat terjadinya perubahan dari muasasah menjadi Syarikah. Hal ini menuntut adanya penyelenggaraan haji yang lebih profesional di masa depan.

Disampaikan juga, harapannya adalah agar kesulitan yang dihadapi jemaah, seperti kasus di Muzdalifah, penjemputan yang terlambat, dan masalah lainnya tidak terulang di masa depan. Infrastruktur di Arafah dan Mina juga perlu mendapatkan perhatian, termasuk sanitasi dan pasokan air bersih yang sangat penting. 

“Mudah-mudahan ke depan tidak terulang, kesulitan-kesulitan yang dialami jemaah, seperti kasus di Muzdalifah, penjemputan sampai terlalu siang dan juga keterlambatan. Atau kesiapan infrastruktur tadi juga menjadi sorotan, baik di Arafah maupun Mina. Termasuk sanitasi air bersih itukan vital, tetap harus kita jaga sama-sama. Kita komunikasikan dengan baik pada Pemerintah Saudi secara formal,” tandasnya.***

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x