Dari 44 orang yang meninggal terdapat salah satu anggota penting, yaitu Maulana Ziaullah Jan, yang merupakan pemimpin lokal menjadi korban dari pemboman ini. Pemboman ini merupakan salah satu upaya untuk mengeluarkan Jamiat Ulema-e-Islam dari Pemilu Parlemen yang berlangsung pada November tahun ini.
Beberapa tahun ini, Islamic State group (IS) telah melakukan berbagai upaya untuk menyerang Jamiat Ulema-e-Islam. Tahun lalu, mereka melakukan penyerang terhadap seorang ulama yang memiliki hubungan dengan Jamiat Ulema-e-Islam.***