Baca Juga: 5 Wisata Pantai di Banten yang Tidak Kalah dengan Denpasar
Sementara itu, jurnalis Daniel Hawkins mengatakan bahwa penyelidik telah mewawancarai orang-orang, melihat rekaman kamera keamanan dan bekerja di lokasi tersebut. Mereka juga telah mempelajari berbagai teori tentang bagaimana pesawat ini jatuh.
“Teori yang paling banyak dibicarakan oleh media Rusia adalah semacam ledakan di dalam pesawat, mungkin semacam alat peledak di sasis pesawat yang mematahkan sayap pesawat,” katanya.
Kecelakaan itu terjadi tepat dua bulan setelah Prigozhin memimpin pemberontakan terhadap kepemimpinan militer Rusia, sebuah tindakan pemberontakan yang pada saat itu dikutuk Putin sebagai tikaman dari belakang yang berbahaya.
Namun pemberontakan itu dengan cepat diredakan dengan kesepakatan. Kremlin mengatakan bahwa untuk menghindari pertumpahan darah, Prigozhin dan beberapa pejuangnya akan berangkat ke Belarus dan kasus pidana terhadapnya karena pemberontakan bersenjata akan dibatalkan.
Baca Juga: Begini Cara Daftar DTKS Kemensos untuk Bisa Cairkan BPNT, PKH hingga PBI JK di Bulan Agustus 2023
Selama berminggu-minggu, kebingungan menyelimuti implementasi kesepakatan, status Prigozhin, dan keberadaannya. Kremlin mengatakan dia menghadiri pertemuan dengan Putin lima hari setelah pemberontakan.
Pada tanggal 5 Juli, TV pemerintah mengatakan penyelidikan terhadapnya masih dilakukan, dan rekaman siaran menunjukkan uang tunai, paspor, senjata dan barang-barang lainnya disita dalam penggerebekan.
Dua minggu kemudian, sebuah video muncul yang menunjukkan Prigozhin menyambut para pejuangnya ke Belarus. Pada akhir bulan, dia difoto di St Petersburg saat pertemuan puncak Rusia-Afrika sedang berlangsung di kota tersebut.***