PR DEPOK - Kremlin menanggapi pernyataan Barat yang menyebut bahwa pemimpin tentara bayaran Grup Wagner, Yevgeny Prigozhin, dibunuh atas perintah pemerintah Rusia.
Menurut Kremlin, pernyataan Barat soal perintah pembunuhan Prigozhin oleh pemerintah Rusia itu merupakan sebuah kebohongan yang mutlak.
Pada Jumat waktu setempat, pemerintah Rusia menolak untuk mengkonfirmasi secara pasti kematian Prigozhin dalam kecelakaan pesawat, dengan alasan harus menunggu hasil tes.
Penyelidik Rusia telah menemukan 10 jenazah dan perekam penerbangan dari lokasi kecelakaan hari Rabu di barat laut Moskow, dan penyelidikan sedang dilakukan.
Baca Juga: 11 Menu Sate Mantap Pol di Cilacap, Alamatnya di Sini
Prigozhin, yang melakukan pemberontakan singkat namun mengejutkan di Rusia dua bulan lalu, merekrut pejuang yang ditakuti di Afrika dan Suriah dan memainkan peran penting dalam perang di Ukraina.
Beberapa pejabat negara-negara Barat yang tidak disebutkan namanya dan dikutip di media menyatakan bahwa ledakan pesawat tersebut tampaknya merupakan bentuk balas dendam atas pemberontakan Wagner pada bulan Juni, yang merupakan tantangan terbesar bagi pemerintahan Presiden Vladimir Putin selama 23 tahun.
Namun juru bicara Kremlin Dmitry Peskov dengan tegas menolak tuduhan tersebut.
“Saat ini, tentu saja, ada banyak spekulasi seputar kecelakaan pesawat dan kematian tragis para penumpang pesawat, termasuk Yevgeny Prigozhin,” kata Peskov kepada wartawan melalui panggilan konferensi.