Ilmuwan Temukan Cara Ramah Lingkungan, Ubah CO2 Jadi Bahan Bakar dengan Sinar Matahari

- 23 September 2023, 15:02 WIB
Ilmuan kembangkan cara mengubah CO2 menjadi bahan bakar.
Ilmuan kembangkan cara mengubah CO2 menjadi bahan bakar. /Freepik/

PR DEPOK - Energi fosil yang ikut andil dalam peningkatan gas rumah kaca kian memprihatinkan. Pada tahun 2021 menurut Organisasi Meteorologi Dunia, bumi berada pada tingkat tertinggi dari tiga gas rumah kaca utama, yaitu karbon dioksida, metana, dan dinitrogen oksida.

Dampak pemanasan global terhadap iklim akibat gas rumah kaca, terutama karbondioksida (CO2) meningkat hampir 50 persen antara tahun 1990 dan 2021. Para ilmuwan berupaya mengubah CO2 menjadi bahan kimia atau bahan bakar berharga dengan menggunakan sinar matahari.

Para ilmuwan di Korea Selatan dan Amerika Serikat mengembangkan bahan yang memanfaatkan energi matahari untuk secara efisien mengubah karbon dioksida (CO2) menjadi hidrokarbon seperti metana, yaitu bahan bakar gas yang dapat digunakan untuk pemanas, memasak, dan menggerakkan kendaraan. Teknologi tersebut ini dinamakan fotokatalisis.

Baca Juga: Rasanya Joss! 7 Rekomendasi Tempat Makan Bakso di Tangerang, Ada Bakso Beranak dan Kuahnya Gurih

Bahan bakar ramah lingkungan berasal dari sumber daya terbarukan yang dapat menggantikan atau mengurangi penggunaan bahan bakar fosil. Bahan bakar ini dapat membantu mengurangi emisi karbon dan ketergantungan pada sumber daya terbatas termasuk minyak dan gas alam.

Sebagaimana diberitakan The Korea Times yang dikutip Pikiran-Rakyat.Depok.com, peneliti utama menjelaskan bahwa dengan pengembangan lebih lanjut, fotokatalis yang dioptimalkan dapat digunakan dalam reaktor yang dipasang di atas cerobong asap pembangkit listrik, pabrik, atau pembangkit listrik CO2 lainnya untuk secara langsung mengubah emisi menjadi energi.

Tinjauan ini melaporkan investigasi dan studi terbaru tentang fotokatalisis metana dan karbon dioksida serta fiksasi nitrogen untuk produksi bahan bakar ramah lingkungan. Para ilmuwan telah mencari cara untuk menurunkan konsentrasi CO2 di atmosfer.

Baca Juga: 5 Mie Ayam Terlezat di Kota Kembang Bandung, Rasanya Tiada Dua!

Salah satu metode yang potensial adalah dengan memisahkan gas rumah kaca dari emisi dan menyimpannya di bawah tanah atau di bawah laut.

Halaman:

Editor: Dini Novianti Rahayu

Sumber: Korea Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah