Ilmuwan Temukan Cara Ramah Lingkungan, Ubah CO2 Jadi Bahan Bakar dengan Sinar Matahari

- 23 September 2023, 15:02 WIB
Ilmuan kembangkan cara mengubah CO2 menjadi bahan bakar.
Ilmuan kembangkan cara mengubah CO2 menjadi bahan bakar. /Freepik/

Namun, In Su-Il, seorang profesor yang mengepalai laboratorium sains dan teknik foto dan bahan elektrokimia di Institut Sains dan Teknologi Daegu Gyeongbuk, mengatakan penangkapan dan penyimpanan CO2 di bawah tanah bukan solusi akhir karena gas tersebut dapat bocor kembali ke atmosfer selama insiden terjadi, seperti gempa bumi.

Untuk mencari pendekatan alternatif, profesor tersebut telah mempelajari konversi CO2 menjadi hidrokarbon yang berguna selama lebih dari satu dekade.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Libra, Scorpio, dan Sagitarius Besok, 24 September 2023: Dukungan dan Cinta Sangat Berarti

Dalam studi baru-baru ini, timnya meneliti fotokatalis sebagai bahan yang menyerap cahaya untuk memberikan energi pada zat yang bereaksi. Reaksi kimia yang dihasilkan mengubah karbondioksida menjadi metana.

“Kami tidak perlu menggunakan listrik. Kita hanya membutuhkan tenaga surya, air, dan katalis bertenaga surya yang sangat efisien,” ungkapnya.

Dikutip dari Science Daily, menurut Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat, dampak komparatif metana dibandingkan dengan karbon dioksida terhadap atmosfer bumi adalah 28 kali lebih besar daripada karbon dioksida dan gas rumah kaca utama lainnya dalam jangka waktu 100 tahun.

Baca Juga: Ngaldu Banget! 7 Rekomendasi Kedai Bakso di Ngawi Berikut Siap Menggoyang Lidah Anda!

Metana lebih efisien dalam memerangkap radiasi, meskipun umurnya di atmosfer lebih pendek dibandingkan karbon dioksida.

Untuk meningkatkan efisiensi fotokatalis yang tersedia secara komersial yang terbuat dari titanium dioksida, tim memodifikasi bahan tersebut dengan memasukkan nanopartikel rutenium dan perak sebagai ko-katalis.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal peer-review Carbon Energy pada bulan Juli 2023, bekerja sama dengan para peneliti di University of California, mereka menemukan bahwa fotokatalis yang ditingkatkan mengubah metana 135 kali lebih banyak dibandingkan dengan versi asli. Pengembangan sistem fotokatalitik berkinerja tinggi merupakan kemajuan yang signifikan.***

Halaman:

Editor: Dini Novianti Rahayu

Sumber: Korea Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah