Network
Sebuah survei melaporkan bahwa 79 persen orang tua di Rusia mendukung pemutaran video tentang perang kepada anak-anak mereka. Media sosial juga menjadi arena diskusi, dengan banyak warga Rusia yang merasa negara mereka terancam oleh kekuatan musuh, dan satu-satunya opsi adalah membela diri.
Kontroversi ini terus memicu perdebatan di kalangan masyarakat internasional, dan mendapat perhatian khusus terutama terkait dampaknya terhadap generasi muda di Rusia.
Sementara itu, Kursus ini merupakan upaya terbaru dari kehadiran militer yang semakin meningkat di sekolah-sekolah Rusia setelah invasi Presiden Rusia, Vladimir Putin, ke Ukraina lebih dari setahun yang lalu.
"Kursus dasar latihan militer akan segera diperkenalkan di sekolah-sekolah menengah Rusia pada akhir tahun ini. Namun, satu sekolah di Crimea yang telah diannexasi oleh Rusia sudah memperkenalkan pelajaran ini. Video ini dirilis oleh agensi berita negara Rusia, RIA Novosti," ungkap Will Vernon di akun Twitternya.
Kursus militer di sekolah adalah perkembangan yang menarik untuk dicermati. Hal ini memunculkan pertanyaan tentang dampaknya terhadap pendidikan dan pembentukan karakter generasi muda di Rusia. Tidak dapat dipungkiri bahwa keterlibatan militer dalam kurikulum pendidikan merupakan kebijakan yang kontroversial dan memerlukan evaluasi mendalam mengenai tujuan, metode, dan dampak jangka panjangnya.
Sementara pihak berwenang mungkin berpendapat bahwa kursus ini bertujuan untuk memberikan keterampilan dan pengetahuan dasar dalam bidang militer, perlu juga dipertimbangkan aspek-aspek lain seperti pengaruhnya terhadap psikologi dan sikap mental generasi muda.***
