Tuai Kontroversi, Rusia Adakan Pelatihan Militer untuk Anak-Anak Usia 4 Tahun

- 26 September 2023, 14:38 WIB
ILUSTRASI anak-anak di Rusia
ILUSTRASI anak-anak di Rusia //PIXABAY

PR DEPOK - Sebuah kontroversi besar telah muncul di Rusia terkait pelatihan militer yang diberikan kepada anak-anak sejak usia prasekolah. Ini mencuat setelah foto-foto anak-anak mengikuti latihan militer di taman bermain tersebar luas.

Menurut laporan, anak-anak berusia empat tahun turut serta dalam latihan barisan, sementara anak-anak yang lebih besar bahkan diajarkan cara menggali parit dan melempar granat. Bahkan, beberapa anak yang berusia tujuh tahun telah diajarkan cara menembak senjata dengan amunisi sungguhan, dan hal ini terjadi langsung di sekolah-sekolah mereka.

Perubahan signifikan juga terlihat dalam kurikulum nasional Rusia, yang kini berfokus untuk mempersiapkan anak-anak menghadapi situasi perang. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap invasi Rusia ke Ukraina, yang menurut pemerintah setempat telah memicu gelombang patriotisme di seluruh negeri.

Baca Juga: Ukraina Membantai Komandan Armada Laut Hitam Rusia, Moskow Tidak Berkutik

Kampanye untuk menyuntikkan semangat patriotisme ke sekolah-sekolah di Rusia dipimpin langsung oleh para komandan tingkat atas, dengan dukungan penuh dari Presiden Vladimir Putin. Kini, mata pelajaran wajib mengenai nilai-nilai militer-patriotik telah diimplementasikan, dan buku sejarah diperbarui untuk menonjolkan kemenangan militer Rusia.

Menteri Pendidikan Sergei Kravtsov telah memerintahkan agar sekolah-sekolah membawa anak-anak dalam kunjungan ke unit-unit militer. Mereka juga diwajibkan mengadakan "permainan militer-olahraga, pertemuan dengan personel militer dan veteran," serta memberikan kelas-kelas tentang penggunaan drone.

Sebuah tambahan terbaru dalam kurikulum adalah mata pelajaran "Fundamental Keamanan dan Pertahanan Tanah Air," yang kini menjadi wajib setelah ditandatanganinya undang-undang oleh Presiden Putin. Siswa-siswa tingkat atas juga akan diajarkan menggunakan amunisi sungguhan di bawah pengawasan perwira unit militer berpengalaman di garis tembak.

Baca Juga: 5 Sate Terenak di Serang, Alamat dan Harga Bisa Cek di Sini

Meskipun pemerintah Rusia membenarkan langkah ini sebagai upaya untuk melindungi penutur bahasa Rusia dari genosida yang dilakukan oleh "neo-Nazi," banyak pihak berpendapat bahwa pendekatan ini menimbulkan kekhawatiran terhadap dampaknya terhadap perkembangan anak-anak dan masyarakat secara keseluruhan.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: Business Insider Mirror


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x