Network
PR DEPOK - Pada tanggal 10 Oktober 2023, dunia memperingati Hari Kesehatan Mental dengan tema "Kesehatan Mental adalah Hak Asasi Manusia Universal".
Tema ini dipilih melalui pemungutan suara global terbuka untuk publik, termasuk anggota Federasi Kesehatan Mental Dunia (WFMH), para pemangku kepentingan, dan pendukung.
Peringatan Hari Kesehatan Mental Dunia tahun ini juga bersamaan dengan peringatan ulang tahun ke-75 berdirinya WFMH pada tahun 1948.
Pada saat berdirinya, berbagai rekomendasi diberikan, termasuk koordinasi dari lembaga khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengembangkan program kesehatan mental yang memadai di setiap negara anggota, serta perhatian yang diberikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terhadap prinsip-prinsip kesehatan mental.
Baca Juga: 5 Warung Sate Paling Enak dengan Rating Tertinggi di Demak, Catat Lokasinya di Sini
Tahun 1948 juga merupakan tahun penting bagi hak asasi manusia dengan diadopsinya Deklarasi Universal tentang Hak Asasi Manusia (UDHR) pada 10 Desember 1948.
Meskipun UDHR tidak secara spesifik menyebutkan kesehatan mental, namun pada tahun 1966, Konvensi Internasional tentang Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya (ICESCR) mengakui hak setiap orang untuk menikmati derajat kesehatan fisik dan mental tertinggi yang dapat dicapai.
Penting untuk diingat bahwa meskipun sudah ada upaya dari PBB, WHO, WFMH, pemerintah, lembaga, dan agensi lainnya, diskriminasi terhadap kesehatan mental, stereotip berbahaya, dan stigma masih ada di masyarakat, keluarga, sekolah, dan tempat kerja.
Hal ini menghambat terbentuknya hubungan yang sehat, interaksi sosial, dan lingkungan inklusif yang diperlukan untuk kesejahteraan semua anggota masyarakat, terutama bagi mereka yang menghadapi tantangan kesehatan mental.
Baca Juga: Perang Sengit Semakin Memanas, Kemlu Imbau WNI Tinggalkan Palestina dan Israel
Laporan-laporan dari kantor Hak Asasi Manusia PBB menunjukkan bahwa orang dengan kondisi kesehatan mental dan mereka dengan disabilitas psikososial mengalami tingkat kesehatan fisik yang buruk dan harapan hidup yang lebih rendah secara tidak proporsional. Stigma juga merupakan faktor penting dalam mutu perawatan dan akses ke seluruh layanan yang diperlukan.
Oleh karena itu, investasi dan transformasi dalam kesehatan mental sangat diperlukan untuk menghentikan pelanggaran hak asasi manusia yang terus dialami oleh orang dengan kondisi kesehatan mental di seluruh dunia.
Tema Hari Kesehatan Mental Dunia tahun ini mengingatkan kita akan pentingnya memastikan bahwa setiap orang menerima perawatan kesehatan mental berkualitas dan bahwa hak asasi manusia dan kesejahteraan orang dengan gangguan mental dihormati di seluruh dunia.
Setiap orang dengan kesulitan kesehatan mental memiliki hak untuk dilindungi dari bahaya yang dikenal terhadap kesehatan mental, akses perawatan berkualitas, dan kebebasan serta martabat.
Baca Juga: 6 Opsi Warung Mie Ayam Populer dan Termurah di Pare Kediri, Cek Alamatnya di Sini
Profesor Gabriel Ivbijaro MBE JP, Sekretaris-Jenderal WFMH, mengundang semua untuk bergabung dengan kampanye Hari Kesehatan Mental Dunia 2023 dan memastikan bahwa hak asasi manusia untuk kesehatan mental diakui dan dilindungi.
Tema ini mengingatkan kita bahwa kesehatan mental adalah hak dasar untuk semua orang, di mana pun mereka berada.***
