Network
PR DEPOK - Israel menggempur Gaza melalui serangan udaranya pada Minggu pagi 22 Oktober 2023. Israel akan mengintensifkan serangan ke bagian utara Gaza.
Dalam serangan tersebut, sedikitnya terdapat 11 orang Palestina dinyatakan tewas di kota Khan Younis, Gaza Selatan.
“Sedikitnya 11 orang Palestina tewas dalam serangan Israel di kota Khan Younis, Gaza selatan. Israel juga menyerang kota Rafah di bagian selatan,” kata Media Palestina yang dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Reuters.
Sebelumnya juru bicara Militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari sudah memperingatkan warga Gaza untuk pindah ke seletaan agar terhindar dari bahaya.
Baca Juga: Apakah Tutup Rekening KJP Plus 2023 Dapat Uang? Berikut Penjelasan Lengkapnya
"Demi keselamatan kalian, bergeraklah ke arah selatan. Kami akan terus menyerang di wilayah Kota Gaza dan meningkatkan serangan," kata Hagari.
Saat Israel menggempur Gaza, sementara Amerika Serikat mengirimkan bantuan kepada warga Palestina yang kehabisan air, obat-obatan dan bahan bakar.
PBB mengatakan bahwa konvoi 20 truk tersebut termasuk pasokan penyelamat jiwa yang akan diterima oleh Palestina.
Namun volume barang yang masuk pada hari Satu hanya sekitar 4% dari rata-rata impor harian Gaza.
“Bahwa volume barang yang masuk pada hari Sabtu setara dengan sekitar 4% dari rata-rata impor harian ke Gaza. Hanya sebagian kecil dari apa yang dibutuhkan setelah 13 hari pengepungan daerah yang menjadi rumah bagi 2,3 juta orang,” kata Kantor Kemanusiaan PBB (OCHA).
Amerika Serikat berkomitmen untuk memberikan lebih banyak bantuan kepada warga Palestina yang kehabisan makanan, air, obat-obatan dan bahan bakar yang masuk melalui penyeberangan perbatasan Rafah.
Baca Juga: 10 Pilihan Sate di Sleman, Yogyakarta yang Terpopuler, Lokasi di Sini
"Kami akan terus bekerja sama dengan semua pihak," kata Biden dalam sebuah pernyataan.
Amerika Serikat mengajukan rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB yang mengatakan bahwa Israel memiliki hak untuk mempertahankan diri, dan menuntut Iran untuk berhenti mengekspor senjata ke milisi yang mengancam perdamaian.
Israel memulai pengepungan total terhadap Gaza setelah serangan lintas batas pada 7 Oktober di Israel selatan oleh militan gerakan Islam Hamas.
Dari serangan tersebut menewaskan 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, dalam sebuah serangan yang mengejutkan dan menimbulkan trauma bagi Israel.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan pada hari Sabtu bahwa serangan udara dan rudal Israel sebagai tanggapan atas serangan tersebut telah menewaskan sedikitnya 4.385.***
