PR DEPOK - Warga Gaza mencari anggota keluarganya yang hilang akibat pemadaman listrik yang dilakukan pihak Israel mulai mereda pada Minggu 29 Oktober.
Warga Gaza berjuang untuk menemukan orang yang dicintainya saat kondisi komunikasi bertahap membaik dan mendengar berita tentang anggota keluarganya yang terbunuh.
Pemadaman listrik total ini terjadi ketika pasukan Israel memaksa masuk ke daerah yang dikuasai oleh Hamas.
PBB sudah memperingatkan, bahwa warga Palestina yang berada di Gaza sangat memerlukan bantuan air, makanan, atau obat-obatan.
Baca Juga: Hore Steam Hadirkan Diskon Game, Potongan Harga dari 60 Persen
Warga Palestina sangat membutuhkan bantuan itu setelah tiga minggu berperang antara Israel dan Hamas, dan mengepung wilayah yang padat penduduk.
Situasi sangat mencengkam ketika pihak Israel melakukan operasi daratnya yang dimulai pada hari Jumat 27 Oktober.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menggambarkan sebagai tahap kedua perang yang bertujuan untuk menghancurkan Hamas.
Shaban Ahmed, pegawai negeri yang bekerja sebagai insinyur mengatakan bahwa serangan Israel tersebut sebagai "hari kiamat".