Serangan di Kamp Jabalia Tewaskan Pengungsi Palestina, PBB: Israel Bisa Dianggap Lakukan Kejahatan Perang

- 2 November 2023, 13:12 WIB
Ilustrasi serangan yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina.
Ilustrasi serangan yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina. /Reuters/Mohammed Saleem/

PR DEPOK – Israel telah menyerang kamp pengungsian Jabalia di Gaza pada Selasa dan Rabu waktu setempat.

Kantor Media Pemerintah Gaza mengatakan sedikitnya 195 orang dipastikan tewas dan lebih dari 100 orang pengungsi Palestina diperkirakan hilang di bawah reruntuhan. Sedangkan 777 orang terluka dalam serangan rudal Israel tersebut.

Israel mengklaim bahwa menyerang Kamp Jabalia karena menargetkan seorang komandan Hamas yang berada di sana.

Baca Juga: Gelar Perkara Panji Gumilang Hari ini, Ketua BKN Apresiasi Kinerja Bareskrim Polri

Jabalia diserang oleh Israel karena kompleks terowongan di lokasi tersebut jadi tempat persembunyian kelompok hamas. Banyak teroris Hamas telah terbunuh, termasuk komandan lokal Ibrahim Biari, yang dituduh Israel terlibat dalam serangan pada 7 Oktober 2023 lalu.

Atas serangan itu, Kantor Hak Asasi Manusia PBB mengatakan serangan udara Israel terhadap kamp pengungsi Jabalia di Gaza bisa dianggap sebagai kejahatan perang.

“Mengingat tingginya jumlah korban sipil dan skala kehancuran setelah serangan udara Israel terhadap kamp pengungsi Jabalia, kami memiliki kekhawatiran serius bahwa ini adalah serangan yang tidak proporsional dan dapat dianggap sebagai kejahatan perang,” kata Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Urusan Pengungsi di Jabalia sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Aljazeera.

Baca Juga: 5 Ayam Bakar Rekomen di Kabupaten Wonosobo, Cek Alamatnya

PBB Mengecam Israel

Ketakutan semakin meningkat karena jumlah warga sipil yang tewas dalam perang Israel dan Hamas yang telah berlangsung hampir sebulan.

Pejabat PBB mengecam Israel dan menyatakan keterkejutan dan kengerian atas serangan di Jabalia, kamp pengungsi terbesar di Gaza.

Sekretaris Jenderal Antonio Guterres menyatakan terkejut atas meningkatnya kekerasan di Gaza.

Baca Juga: Korban Monkeypox Capai 24 Orang, Kemenkes Upayakan Vaksin sebagai Pencegah Penyebaran Cacar Monyet

“Ini termasuk pembunuhan warga Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak, dalam serangan udara Israel di daerah pemukiman di kamp pengungsi Jabalia yang padat penduduk”, ujar kata juru bicaranya Stephane Dujarric.

Sementara itu, Badan anak-anak PBB, UNICEF mencatat bahwa lebih dari 3.500 anak-anak telah terbunuh sejak 7 Oktober ketika Hamas menyerang Israel.

“Ini hanyalah kekejaman terbaru yang menimpa masyarakat Gaza di mana pertempuran telah memasuki fase yang lebih mengerikan, dengan konsekuensi kemanusiaan yang semakin mengerikan,” kata Martin Griffiths, kepala kemanusiaan PBB, dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Rahasia Kenikmatan Bakso Terungkap: 5 Destinasi Kuliner Paling Istimewa di Solo!

“Dunia tampaknya tidak mampu, atau tidak mau, untuk bertindak. Hal ini tidak dapat dibiarkan terus-menerus. Kami membutuhkan perubahan langkah,” katanya menambahkan.

Sekjen PBB menegaskan kembali bahwa semua pihak harus mematuhi hukum humaniter internasional, termasuk prinsip pembedaan, proporsionalitas, dan kehati-hatian.***

Editor: Nur Annisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah