Perang Israel-Hamas Diprediksi akan Panjang, Pakar: Tidak Mungkin Hamas Terlibat Tanpa Persiapan

- 4 November 2023, 07:48 WIB
Pemandangan bangunan tempat tinggal yang hancur akibat serangan Israel di Kota Zahra, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di selatan Kota Gaza, 21 Oktober 2023.
Pemandangan bangunan tempat tinggal yang hancur akibat serangan Israel di Kota Zahra, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di selatan Kota Gaza, 21 Oktober 2023. /REUTERS/Shadi Tabatibi/

PR DEPOK - Kabarnya, kini Hamas telah mempersiapkan diri untuk perang yang panjang di Jalur Gaza dan meyakini bahwa mereka dapat menahan kemajuan Israel cukup lama untuk memaksa musuh utamanya itu setuju untuk gencatan senjata, kata dua sumber yang dekat dengan pimpinan organisasi tersebut.

Hamas, yang menguasai Gaza, telah menumpuk senjata, rudal, persediaan makanan, dan perlengkapan medis, demikian kata orang-orang tersebut yang tidak ingin disebutkan namanya karena sensitivitas situasi.

Kelompok ini yakin ribuan pejuangnya dapat bertahan selama berbulan-bulan di dalam jaringan terowongan yang digali dalam-dalam di bawah enklaf Palestina dan membuat frustasi pasukan Israel dengan taktik gerilya perkotaan, ungkap para sumber kepada Reuters.

Pada akhirnya, Hamas meyakini tekanan internasional agar Israel mengakhiri pengepungan, seiring meningkatnya korban sipil, dapat memaksa gencatan senjata dan penyelesaian negosiasi yang akan membuat kelompok militan ini keluar dengan konsesi yang nyata, seperti pembebasan ribuan tahanan Palestina sebagai ganti sandera Israel, demikian kata para sumber.

Baca Juga: Petualangan Kuliner: 5 Surga Nasi Goreng yang Rasanya Tak Tertandingi di Jakarta Utara

Kelompok ini telah menjelaskan kepada AS dan Israel melalui negosiasi sandera yang tidak langsung, yang difasilitasi oleh Qatar, bahwa mereka ingin memaksa pembebasan tahanan tersebut sebagai imbalan untuk sandera, menurut empat pejabat Hamas, seorang pejabat regional, dan seseorang yang akrab dengan pemikiran Gedung Putih.

Secara jangka panjang, Hamas menyatakan ingin mengakhiri blokade Israel selama 17 tahun di Gaza, serta menghentikan ekspansi pemukiman Israel dan tindakan yang dianggap oleh Palestina sebagai tindakan berat oleh pasukan keamanan Israel di Masjid al-Aqsa, tempat ibadah Muslim paling suci di Yerusalem.

Pada hari Kamis, para ahli PBB mendesak gencatan senjata kemanusiaan di Gaza, dengan mengatakan bahwa warga Palestina di sana berada dalam "risiko serius genosida". Banyak pakar melihat krisis yang meruncing, tanpa akhir yang jelas untuk kedua belah pihak.

"Misi untuk menghancurkan Hamas tidak mudah dicapai," kata Marwan Al-Muasher, mantan menteri luar negeri dan wakil perdana menteri Yordania yang kini bekerja untuk Carnegie Endowment for International Peace di Washington dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Reuters.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah