Kini Israel semakin meningkatkan serangannya untuk melakukan pengeboman ke warga sipil sampai ke fasilitas PBB.
"Operasi darat oleh Pasukan Pertahanan Israel dan pengeboman yang terus berlanjut menghantam warga sipil, rumah sakit, kamp pengungsian, masjid, gereja, dan fasilitas PBB termasuk tempat penampungan. Tidak ada yang aman,” kata Guterres dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Reuters.
Baca Juga: Mulur Gurih! Ini 6 Kedai Mie Ayam Terkenal di Jepara, Rasanya Enak Harga Murah Meriah
Otoritas kesehatan Palestina mengatakan bahwa jumlah korban tewas akibat serangan Israel telah melampaui 10.000 orang.
Namun Kementerian Kesehatan di daerah konflik yang dikuasai Hamas itu mengatakan setidaknya 10.022 orang di Gaza telah terbunuh, termasuk 4.104 anak-anak.
Antonio Guterres mengatakan, bahwa konflik Israel dan Hamas di Jalur Gaza menjadi “kuburan bagi anak-anak”.
"Gaza menjadi kuburan bagi anak-anak. Ratusan anak perempuan dan laki-laki dilaporkan terbunuh atau terluka setiap hari," kata Guterres.
Baca Juga: Laris Pake Banget! 12 Bakso Paling Enak di Bekasi, Segera Cek Alamatnya di Sini
Organisasi Internasional menegaskan, rumah sakit sudah tidak bisa lagi menangani korban luka-luka, karena pasokan air bersih tidak mencukupi.
Badan Pengungsi Palestina PBB (UNRWA) menjadi korban serangan yang dilakukan Israel telah menewaskan 89 orang pekerja.