Israel dan Hamas Bertempur Jarak Dekat, 50.000 Warga Palestina Mengungsi ke Selatan

- 9 November 2023, 11:05 WIB
Warga Palestina meninggalkan rumah mereka selama serangan darat penjajah Israel, di tepi kamp pengungsi Beach, di Kota Gaza.
Warga Palestina meninggalkan rumah mereka selama serangan darat penjajah Israel, di tepi kamp pengungsi Beach, di Kota Gaza. /Reuters/Mohammed Al-Masri/

PR DEPOK - Pasukan Israel dan Hamas bertempur jarak dekat di Kota Gaza Palestina pada Hari Rabu, 8 Oktober 2023.

Militan Hamas merilis sebuah video yang memperlihatkan pertempuran jarak dekat yang intens di samping gedung-gedung yang dibom di Kota Gaza.

Menurut Hamas, Tank-tank Israel mendapatkan perlawanan yang sengit dari pejuang Hamas yang menggunakan terowongan bawah tanah.

Komandan Hamas Saleh al-Arouri menegaskan bahwa pasukan Israel mungkin akan menguasai beberapa wilayah di Gaza.

Baca Juga: Sudah Terbukti Nikmat dan Legendaris, Berikut 9 Bakso Populer di Pemalang Jawa Tengah

"Namun hal itu tidak akan menghentikan perlawanan terhadap tentara dan tank,” ucap Saleh al-Arouri dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Reuters.

Saleh al-Arouri mengatakan, semakin banyak (Israel) menyebar dan berkembang di lapangan, semakin dalam pula kerugiannya.

Juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagar mengatakan telah menggunakan alat peledak untuk menghancurkan 130 terowongan Hamas sejauh ratusan kilometer.

Baca Juga: 3 Sate Terenak di Sukabumi yang Laris Abis, Berikut Alamat Tempatnya

Pasukan Israel dan militan Hamas terlihat bertempur dalam jarak dekat di Kota Gaza, sementara ribuan warga sipil mengungsi ke selatan.

Laksamana Muda Daniel Hagar mengatakan, sekitar 50.000 warga sipil Palestina meninggalkan wilayah utara pada hari Rabu.

“Mereka pergi karena mereka memahami bahwa Hamas telah kehilangan kendali di utara,” sambungnya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries, Taurus, dan Gemini Besok, 10 November 2023: Hubungan Asmara Semakin Harmonis

Ribuan warga masih terkepung di wilayah utara Gaza, termasuk di rumah sakit Al Shifa.

“Situasinya semakin memburuk dari hari ke hari, tidak ada makanan, tidak ada air. Ketika anak saya pergi untuk mengambil air, dia mengantri selama tiga atau empat jam dalam antrean,” kata warga Gaza.

Sejumlah besar pengungsi dari 2,3 juta penduduk Gaza telah berdesakan di sekolah-sekolah, rumah sakit, dan tempat-tempat lain di bagian selatan.

Baca Juga: Lapar Saat Diperjalanan? Berikut 4 Tempat Makan Soto Recommended di Brebes, Porsi Banyak Dijamin Kenyang

Para pejabat kesehatan Palestina mengatakan serangan udara Israel menewaskan 18 orang pada Rabu di kamp pengungsi Nusseirat.

Menurut saksi mata Mohammed Abu Daqa, mengatakan melihat pesawat F16 melakukan serangan udara ke sebuah rumah dan meledakkannya.

Keprihatinan dunia internasional semakin meningkat atas korban kemanusiaan akibat serangan Israel.

Baca Juga: 6 Warung Sate Enak Laris Manis dan Terkenal di Sekitar Sukabumi, Ini Alamat dan Jam Bukanya

Juru bicara badan kesehatan PBB, Christian Lindmeier menyatakan tingkat kematian dan penderitaan sulit untuk dipahami.

Israel menyerang Gaza sebagai tanggapan atas serangan Hamas lintas batas ke Israel selatan pada 7 Oktober.

Para pejabat Palestina mengatakan 10.569 orang telah terbunuh pada hari Rabu, 40% di antaranya adalah anak-anak. Israel mengatakan 33 tentaranya telah tewas.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Rumah Makan Terenak dan Terlezat di Tanjung Selor, Berikut Lokasinya

Para pejabat PBB dan negara-negara G7 meningkatkan seruan untuk jeda kemanusiaan untuk meringankan penderitaan warga Gaza.

Kini kebutuhan seperti makanan, obat-obatan dan bahan bakar semakin menipis.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah