Network
PR DEPOK - Surat Osama bin Laden pada tahun 2002 yang menyatakan Israel harus dihapus dan menyerang Yahudi, yang mengontrol kebijakan, media, dan ekonomi, telah menjadi viral di TikTok selama perang Israel-Hamas. Surat tersebut, yang awalnya dipublikasikan oleh The Guardian pada tahun 2002, kini kembali menjadi sorotan di media sosial.
Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Time of Israel, bahwa beberapa pengguna Tik Tok menunjukkan dukungan terhadap pesan dalam surat tersebut. TikTok kemudian mengumumkan larangan terhadap video yang mempromosikan surat tersebut. Pemerintah Amerika Serikat, terutama setelah pembantaian oleh Hamas pada 7 Oktober, secara tegas menentang penyebaran surat tersebut.
Sebuah kompilasi video yang mendukung surat tersebut menunjukkan pengguna menyatakan, semua orang seharusnya membacanya dan mengatakan bahwa surat tersebut membuka mata, menjelaskan banyak hal, dan menyebabkan mereka mengalami krisis eksistensial. Beberapa pengguna bahkan menyatakan bahwa bin Laden benar.
Resurgensi dokumen yang hampir berusia 21 tahun ini terjadi dalam tengah perdebatan sengit di media sosial mengenai perang Israel-Hamas di Gaza dan jumlah kematian warga sipil.
Dalam suratnya, bin Laden menentang kebijakan, sistem pemerintahan, dan masyarakat Amerika Serikat, dengan fokus pada tindakan militer AS di Timur Tengah dan negara lain. Surat tersebut juga membela pembunuhan warga sipil pada 11 September.
Sebagian besar surat ini difokuskan pada Israel dan Yahudi. Bin Laden menyatakan bahwa penciptaan Israel adalah salah satu kejahatan terbesar, dan bahwa Amerika Serikat adalah pemimpin para penjahatnya. Surat ini juga mengandung serangan terhadap Yahudi dan mengklaim bahwa homoseksualitas adalah tidak bermoral.
Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah MUI Rilis Daftar Produk Pendukung Israel?
Pada paruh kedua surat, bin Laden menggambarkan visinya tentang dunia yang diperintah oleh hukum Islam dan mengutuk masyarakat Amerika. Ia memperkuat stereotip antisemit tentang uang dan kekuasaan Yahudi, serta menuduh bahwa Yahudi telah mengendalikan ekonomi, media, dan seluruh aspek kehidupan.
