Qatar Mediasi Israel-Palestina, Genjatan Senjata akan Disepakati

- 21 November 2023, 17:37 WIB
Ilustrasi Palestina
Ilustrasi Palestina /Reuters/Esa Alexander/

PR DEPOK – Qatar dikabarkan menjadi mediasi dalam menyelesaikan konflik Israel-Palestina.

Pejabat Hamas Ismail Haniyeh menyampaikan kepada pihak Qatar bahwa Palestina dan Israel akan melakukan gencatan senjata.

“Mendekati perjanjian gencatan senjata dengan Israel setelah berminggu-minggu perang di Jalur Gaza,” kata Haniyeh dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Reuters pada Selasa, 21 November pagi , seperti dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Aljazeera.

Baca Juga: 5 Warung Mie Ayam Enak yang Recommended di Mojosari, Simak Alamat dan Jam Bukanya

Meskipun tidak dirinci mengenai gencatan senjata antara Israel-Palestina, namun seorang pejabat Hamas, Ezzat el-Reshiq mengatakan bahwa negosiasi dipusatkan pada berapa lama gencatan senjata akan berlangsung, pengaturan pengiriman bantuan ke Gaza dan pertukaran tawanan Israel yang ditahan oleh Hamas dengan tahanan Palestina di Israel.

Kedua belah pihak juga akan membebaskan perempuan dan anak-anak dan rinciannya akan diumumkan oleh Qatar, yang menjadi penengah dalam negosiasi tersebut.

Perjanjian tersebut akan mencakup gencatan senjata, pengaturan truk bantuan untuk memasok seluruh wilayah di Gaza, dan pemindahan korban cedera ke negara lain untuk perawatan.

Baca Juga: 7 Warung Mie Ayam Terenak dan Terfavorit di Trenggalek Jawa Tengah, Cek Lokasinya di Sini

Dia mengatakan pembicaraan antara Israel-Palestina telah berlangsung selama berminggu-minggu, namun pihak Israel menunda perjanjian tersebut.

Kesepakatan itu sudah disetujui oleh semua brigade di Gaza.

Secara terpisah, pejabat senior Hamas Yahya Sinwar mengatakan perjanjian itu akan melarang aktivitas pesawat Israel di Gaza selama gencatan senjata.

Baca Juga: Cara Top Up ShopeePay Lewat BRImo, Praktis, No Ribet!

Resolusi PBB

Pembicaraan mengenai kesepakatan mengenai tawanan telah beredar selama berhari-hari ketika mediator Qatar mengupayakan kesepakatan bagi Hamas Palestina dan Israel untuk menukar tawanan dengan tahanan sebagai imbalan atas gencatan senjata sementara yang akan meningkatkan pengiriman bantuan darurat ke warga sipil Gaza.

Pekan lalu, Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi untuk jeda dan koridor kemanusiaan yang mendesak dan diperpanjang di seluruh Jalur Gaza agar memungkinkan pengiriman bantuan dan evakuasi medis setelah empat upaya gagal.

Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan, setidaknya 13.000 warga Palestina yang terdiri sekitar 5.600 anak-anak dan 3.500 wanita telah terbunuh di Gaza sejak Israel melancarkan serangan udara dan darat ke Gaza setelah serangan Hamas pada 7 Oktober.

Sementara itu, pihak berwenang Israel melaporkan bahwa Hamas Palestina dan kelompok sekutunya menyandera sekitar 240 orang selama serangan ke Israel selatan yang menewaskan sekitar 1.200 orang.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah