Tiongkok Kembangkan Kandidat Vaksin Covid-19 Berupa Semprotan Intranasal, Diberikan Melalui Hidung

- 13 September 2020, 14:27 WIB
Ilustrasi vaksin.
Ilustrasi vaksin. /Pexels

PR DEPOK – Pemerintah hingga kini masih berupaya menemukan solusi untuk menanggulangi pandemi Covid-19.

Salah satu upaya yang sedang dikembangkan oleh pemerintah guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19 adalah uji coba vaksin.

Selain dengan mengendalikan mobilitas masyarakat melalui PSBB, Covid-19 dapat diatasi dengan pemberian vaksin.

Salah satu penawar yang telah diuji coba yakni vaksin dari Tiongkok yang dikembangkan oleh para peneliti di Universitas Xiamen dan Universitas Hongkong, serta produsen vaksin bernama Beijing Wantai Biological Pharmacy Enterprise Co.

Bukan disuntikkan ke tubuh, uji coba vaksin asal Tiongkok kepada manusia tersebut dilakukan dengan cara menyemprotkannya melalui hidung.

Baca Juga: Jumlah Kasus Covid-19 Kian Melonjak, DPD Minta Jokowi Tinjau Ulang Pelaksanaan Pilkada 2020

Alat yang digunakan diketahui merupakan semprotan intranasal.

Semprotan tersebut sebelumnya sempat dikembangkan sebagai vaksin flu, direkomendasikan bagi anak-anak dan orang dewasa yang menghindari suntikan jarum yang lebih umum.

Vaksin intranasal ini adalah kandidat ke-10 vaksin asal Tiongkok yang berhasil melanjutkan ke tahap uji coba terhadap manusia.

Semprotan intranasal mengandung virus flu yang dilemahkan, kemudian membawa segmen genetik dari protein lonjakan virus corona.

Dengan metode penyemprotan ini, para peneliti berharap efek yang dihasilkan akan lebih signifikan karena ditujukan langsung ke saluran pernapasan.

Baca Juga: Ajak Masyarakat Berkebun, Produsen Benih Tanaman Galakan 'Urban Farming'

Sementara itu, studi pra-klinis menunjukkan bahwa vaksin hidung dapat secara signifikan mengurangi kerusakan paru-paru pada tikus dan hamster ketika dijangkiti virus corona.

Vaksin semprotan hidung ini menjadi salah satu kandidat vaksin yang diikutsertakan pada pengujian terhadap manusia bersama 35 kandidat vaksin lainnya.

Secara global, kompetisi untuk menjadi yang produsen vaksin Covid-19 pertama yang efektif melawan patogen mematikan ini semakin meningkat.

“Tidak ada diplomat dan pekerja Tiongkok yang melakukan perjalanan ke titik-titik virus di luar negeri yang melaporkan infeksi beberapa bulan setelah menerima vaksin,” tutur Zhou Song dalam artikel yang diterbitkan oleh Science and Technology Daily seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari RRI.

Baca Juga: Ikuti Jejak Pendahulunya Pele dan Diego Maradona, Neymar Jr Resmi Jalin Kerja Sama dengan Puma

Hingga saat ini, beberapa negara masih berlomba menguji vaksin buatan mereka.

Namun dari sekian kandidat tersebut belum satupun disetujui sebagai vaksin Covid-19 yang digunakan di seluruh dunia.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x