Baca Juga: UMP Jatim 2024 Naik 6,13 Persen, Gaji di Surabaya jadi Berapa? Ini Estimasinya
"Tidak ada perubahan dalam presentasi penyakit yang dilaporkan oleh otoritas kesehatan China," kata WHO dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Al Jazeera.
Mereka menambahkan bahwa pejabat China mengatakan lonjakan pasien tidak memberatkan rumah sakit di negara tersebut.
WHO mendorong masyarakat di China untuk mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko kontraksi infeksi pernapasan, termasuk memperbarui vaksinasi, menjaga jarak dari orang lain, menggunakan masker bila diperlukan, dan tinggal di rumah saat sakit. Pengujian juga penting, kata WHO.
Kasus pertama COVID-19 dilaporkan sebagai pneumonia yang tidak dapat dijelaskan pada akhir 2019 dengan kematian pertama akibat penyakit tersebut pada Januari 2020, bulan yang sama ketika China membagikan secara publik urutan genetik COVID-19.
Saat WHO menyatakan pandemi terjadi pada Maret 2020, mereka menyebut bahwa sangat khawatir oleh penyebaran dan keparahan virus serta tingkat tindakan yang mengkhawatirkan.
Sebuah tim WHO akhirnya mengunjungi Wuhan untuk menyelidiki wabah tersebut pada awal 2021, tetapi asal-usul virus tetap tidak jelas.***