Sebut Islam di Gaza Butuh Perubahan, Netanyahu Niat Membasmi Ideologi Beracun di Masjid dan Sekolah

- 29 November 2023, 14:22 WIB
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Islam di Gaza membutuhkan perubahan dan bermaksud membasmi ideologi beracun dari masjid dan sekolah Palestina.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Islam di Gaza membutuhkan perubahan dan bermaksud membasmi ideologi beracun dari masjid dan sekolah Palestina. /Instagram @guardian_us

PR DEPOK - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Islam di Gaza membutuhkan perubahan, hal tersebut bermaksud untuk membasmi ideologi beracun dari Masjid dan sekolah Palestina.

 

Pernyataan tersebut ia katakan pada Elon Musk pada saat sesi wawancara pada Senin, 27 November 2023 lalu.

Sebagaimana yang dirangkum PikiranRakyat-Depok.com dari RT, Netanyahu juga menunjuk negara Teluk yang kaya sebagai contoh negara-negara Muslim yang telah di deradikalisasi.

Ia mengatakan bahwa kehancuran Hamas akan menjadi pendahulu bagi perubahan yang lebih sistemik di Gaza.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries, Taurus, dan Gemini Besok Kamis, 30 November 2023: Hati-Hati Soal Masalah Kesehatan!

“Kita harus mem demiliterisasi Gaza setelah kehancuran Hamas. Kita harus melakukan deradikalisasi di Gaza, dan itu akan memakan waktu. Khususnya pekerjaan di Masjid dan sekolah, di situlah anak-anak menyerap nilai-nilai mereka. Dan kemudian kita harus membangun kembali Gaza,” ucapnya.

Diketahui, Netanyahu telah berulang kali mengatakan bahwa Hamas akan lenyap pada saat operasi tersebut berakhir.

Sementara, beberapa orang di pemerintahan mengusulkan untuk pembersihan etnis besar-besaran dan pendudukan di wilayah tersebut.

Netanyahu juga mengatakan bahwa disana harus ada pemerintah sipil, akan tetapi belum diketahui apa maksud dari pernyataannya tersebut.

Baca Juga: Daftar Lengkap Pemenang MAMA Awards 2023 Day 1: Ada BTS, Zerobaseone, RIIZE, Stray Kids, TVXQ, dan Lainnya

Ia mengatakan harus menyingkirkan rezim beracun ini,seperti yang terjadi di Jerman, Jepang di perang Dunia II.

“Pertama-tama Anda harus menyingkirkan rezim beracun ini, seperti yang Anda lakukan di Jerman, seperti yang Anda lakukan di jepang para Perang Dunia II,” ucapnya.

Netanyahu pun menunjuk Uni Emirat dan Bahrain sebagai contoh negara Arab yang telah menjalani ini dan mengacu pada pengakuan mereka pada Israel di tahun 2020.

Kemudian Riyadh juga berada di titik puncak kesepakatan yang ditengahi AS sebelum perang saat ini dimulai.

Baca Juga: Cek Status Pencairan BPMS 2023: Perhatikan Hal Ini untuk Melakukan Pendebitan Saldo ATM

Selain itu, pemimpin Israel pun memberikan saran kepada teman-teman Arab negaranya agar bisa membantu membangun kembali Gaza, dimana PBB memperkirakan sekitar setengah dari seluruh rumah telah hancur sejak perang dimulai.

Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi mengatakan bahwa negara Arab tidak akan mengambil bagian dalam upaya memelihara perdamaian pasca-konflik di Gaza. ***

Editor: Tesya Imanisa

Sumber: RT


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah