Usai 7 Bulan Mengapung di Kapal Perdagangan Manusia, 3 Pengungsi Rohingya Meninggal Dunia

- 14 September 2020, 16:36 WIB
Imigran Rohingya.* /AFP/
Imigran Rohingya.* /AFP/ /

Bahkan, salah seorang pengungsi memiliki bekas luka bakar.

Baca Juga: Sebagai Bentuk Apresiasi, Kemendikbud Adakan Pemilihan Mahasiswa Beprestasi 2020, Berikut Rinciannya

Banyak orang Rohingya telah meninggalkan kamp penggungsi Bangladesh karena terbatasnya ruang gerak, pekerjaan dan pendidikan.

Diketahui para pengungsi diselamatkan oleh nelayan Aceh saat mendarat pada Senin lalu.

Menurut pihak Geutanyoe, nelayan Aceh akan terus membantu para pengungsi karena itu merupakan tradisi mereka.

Baca Juga: Jelang Pilkada 2020, KPU Pastikan Pemilih yang Positif Covid-19 Tetap Dapat Gunakan Hak Suaranya

Kemudian, Chris Lewa selaku yang mengikuti proyek Arakan, telah memantau perjalanan para pengungsi Rohingya sejak tahun 2006.

Dia mengatakan bahwa para pengungsi telah disandera di laut sejak awal tahun 2020.

Para pengungsi baru boleh pergi jika dapat menebus diri mereka dengan uang.

Baca Juga: Kabar Baik, Menko Perekonomian Airlangga Hartanto Pastikan Tenaga Honorer Akan Terima Bansos

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x