Angka kematian ini menjadi yang tertinggi di seluruh dunia.
Baca Juga: Viral Wanita Gunting Bendera Merah Putih, Politisi Ingatkan Pahlawan yang Gugur Demi Kemerdekaan RI
Selain itu, Covid-19 juga telah membuat jutaan orang kehilangan pekerjaan, sehingga kondisi tersebut menjadi isu sentral dalam kampanye presiden.
Donald Trump mengaku bahwa ia telah berulang kali meremehkan risiko Covid-19, terutama saat awal pandemi.
Sikapnya kala itu kemudian menuai kritik karena Donald Trump mengabaikan peringatan para ilmuwan dan pejabat kesehatan.
Sementara itu, Joe Biden yang menyuarakan tentang vaksin ini di markasnya Wilmington, Delaware, pada Rabu 16 September 2020, menganggap bahwa vaksin semacam itu baru bisa disetujui setelah mengikuti standar keamanan yang ketat.
“Terobosan ilmiah tidak peduli tentang kalender seperti halnya virus. Mereka pasti tidak mengikuti siklus pemilu, dan waktu mereka, persetujuan dan distribusinya, jangan pernah terdistorsi oleh pertimbangan politik,” tutur Joe Biden.
Baca Juga: BMKG: Waspada Sejumlah Wilayah Jawa Barat Kembali Berpotensi Dilanda Angin Kencang
Menanggapi kekhawatiran Joe Biden ini, salah seorang Perwakilan Republik yang juga berprofesi sebagai dokter sekaligus pendukung Donald Trump, Brad Wenstrup menepis pendapat kandidat Partai Demokrat itu.
Wenstrup mengatakan bahwa Badan Pengawas Obat dan Makanan AS atau Food and Drug Administration (FDA) akan memastikan keamanan setiap vaksin baru yang diproduksi.