Korban Jiwa di Gaza Meningkat, Netanyahu Bersumpah Tetap Memerangi Hamas

- 26 Desember 2023, 08:07 WIB
Sebuah suar jatuh di Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, seperti yang terlihat dari Israel selatan, 24 Desember 2023.
Sebuah suar jatuh di Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, seperti yang terlihat dari Israel selatan, 24 Desember 2023. /Reuters/Violeta Santos Moura/

PR DEPOK - Konflik masih panas antara Israel dan Hamas, dimana ratusan korban jiwa berjatuhan di Gaza.

Menurut laporan pejabat kesehatan Gaza, lebih dari 100 warga Palestina menjadi korban tewas akibat serangan udara Israel belum lama ini.

Di sisi lain, Perdana Menteri Israel Benjamin Netnyahu bersumpah untuk terus melawan Hamas. Dia juga telah mendatangi pasukan Israel di Gaza Utara.

Baca Juga: Wow! Bantuan Rice Cooker Gratis 2023 Disalurkan di Wilayah Ini, Berikut Kriteria Penerimanya

"Kami tidak akan berhenti," kata Netanyahu saat berkunjung ke Gaza.

"Perang akan terus berlanjut hingga akhir, sampai kita menyelesaikannya," tuturnya dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Reuters.

Sementara itu, momen memilukan di pemakaman saat para pelayat Palestina menyentuh kain kafan sedikitnya 70 korban jiwa.

Baca Juga: Jadwal dan Bacaan Niat Puasa Ayyamul Bidh Desember 2023

Dimana menurut pejabat kesehatan, puluhan korban tersebut meninggal akibat serangan udara di Maghazi.

Serangan terjadi sebelum tengah malam tiba, yang berlanjut hingga hari Senin.

Media setempat mengabarkan jika Israel meningkatkan serangan udara dan darat mereka di wilayah Gaza tengah.

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 63 Dibuka Tahun Depan? Simak Info Terbarunya!

Dilaporkan, akibat serangan tersebut banyak korban tewas termasuk perempuan dan anak-anak.

Lalu beberapa korban lainnya tewas saat tank dan pesawat Israel menyerang jalan-jalan dan rumah-rumah di dekkat Al Nuseirat serta Al Bureij.

Terhitung pertempuran Israel dengan Hamas di Gaza ini telah berlangsung sekitar sebelas minggu. Israel pun mendapat tekanan dari Amerika Serikat agar intensitas operasi di Gaza dikurangi.

***

Editor: Dini Novianti Rahayu

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah