Belum Pernah Ada Kasus yang Tercatat, Ilmuwan Kini Khawatirkan 'Penyakit Rusa Zombie' Bisa Menyebar ke Manusia

- 26 Desember 2023, 17:00 WIB
ILUSTRASI - Para ilmuwan mengkhawatirkan CWD atau apa yang disebut sebagai 'penyakit rusa zombie' bisa menyebar ke manusia.
ILUSTRASI - Para ilmuwan mengkhawatirkan CWD atau apa yang disebut sebagai 'penyakit rusa zombie' bisa menyebar ke manusia. /Pixabay/LobusHauska/

PR DEPOK – Penemuan kasus penyakit Chronic Wasting Disease (CWD) pertama di Taman Nasional Yellowstone di AS bulan lalu telah menimbulkan kekhawatiran bahwa penyakit otak yang fatal ini suatu hari nanti dapat menyebar ke manusia, menurut beberapa ilmuwan.

Bangkai rusa di area taman Wyoming dinyatakan positif mengidap penyakit yang sangat menular tersebut, juga dapat menyebabkan penurunan berat badan, tersandung, lesu, dan gejala neurologis, menurut CDC.

Kasus penyakir tersebut telah terlihat pada rusa, elk, rusa kutub dan rusa besar di wilayah Amerika Utara, Kanada, Norwegia dan Korea Selatan.

CDC menyebut bahwa gejalanya bisa memakan waktu hingga satu tahun untuk berkembang dan beberapa orang menjulukinya sebagai “penyakit rusa zombie” karena penyakit ini mengubah otak dan sistem saraf inangnya, membuat hewan lesu, kurus, lunglai, dan menunjukkan tatapan kosong.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer, Leo, dan Virgo Besok, 27 Desember 2023: Manfaatkan Setiap Kesempatan yang Datang

Penyakit ini berakibat fatal, tanpa pengobatan atau vaksin yang diketahui.

Kini, para ilmuwan khawatir bahwa penyakit ini dapat menginfeksi manusia, meskipun belum ada kasus yang tercatat.

Para ahli epidemiologi mengatakan tidak adanya kasus pada manusia tidak berarti hal itu tidak akan terjadi.

Baca Juga: Ramalan Shio Ayam, Anjing, dan Babi untuk Rabu, 27 Desember 2023: Salurkan Energi untuk Aktivitas Sosial

CWD adalah salah satu dari sekelompok kelainan neurologis fatal yang mencakup Bovine spongiform encephalopathy (BSE), yang biasa disebut sebagai penyakit sapi gila.

“Wabah BSE di Inggris memberikan contoh bagaimana, dalam semalam, keadaan bisa menjadi kacau ketika kasus terjadi, misalnya, dari hewan ternak ke manusia,” kata Dr. Cory Anderson, seperti dikutip dari New York Post. Anderson adalah salah satu direktur program di Pusat Penelitian dan Kebijakan Penyakit Menular (CIDRAP).

“Kita berbicara tentang potensi terjadinya hal serupa. Tidak ada yang mengatakan bahwa hal itu pasti akan terjadi, tetapi penting bagi masyarakat untuk bersiap,” tambah Anderson.

Baca Juga: Wow Enak Banget! 7 Rumah Makan Paling Terkenal di Kota Salatiga, Jawa Tengah

Dia menambahkan bahwa hal yang juga mengkhawatirkan adalah tidak ada cara yang diketahui untuk memberantas penyakit ini secara efektif dan mudah, baik dari hewan yang terinfeksi maupun dari lingkungan yang terkontaminasi.

Anderson mengatakan bahwa ketika suatu lingkungan terinfeksi, patogen tersebut akan sangat sulit diberantas.

CDC dalam situs webnya mengatakan bahwa beberapa penelitian pada hewan menunjukkan bahwa CWD menimbulkan risiko terhadap jenis primata non-manusia tertentu, seperti monyet, yang memakan daging dari hewan yang terinfeksi CWD atau melakukan kontak dengan otak atau cairan tubuh dari rusa atau rusa yang terinfeksi.

Baca Juga: 20 Link Twibbon Selamatan Tahun Baru 2024 Terkini, Cocok Untuk Perayaan di Media Sosial

“Studi-studi ini menimbulkan kekhawatiran bahwa mungkin juga ada risiko bagi manusia,” demikian bunyi situs CDC.

“Sejak tahun 1997, Organisasi Kesehatan Dunia telah merekomendasikan pentingnya menjaga hewan dari semua penyakit prion yang diketahui memasuki rantai makanan manusia,” katanya.

Pejabat taman mengatakan bahwa sejak pertengahan tahun 1980an, penyakit otak yang mematikan ini telah menyebar di seluruh Wyoming dan kini ditemukan di sebagian besar negara bagian tersebut.

Penyakit ini diperkirakan ditemukan pada 10-15 persen rusa bagal dekat Cody yang bermigrasi ke bagian tenggara Yellowstone pada musim panas. Taman Nasional Yellowstone mengatakan bulan lalu bahwa dampak jangka panjang penyakit ini terhadap rusa, elk, dan rusa besar di Yellowstone masih belum pasti.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: New York Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x